Warta

Din Kembali Pimpin Muhammadiyah

NU Online  ·  Rabu, 7 Juli 2010 | 08:17 WIB

Yogyakarta, NU Online
Prof Dr Din Syamsuddin untuk kedua kalinya terpilih menjadi ketua umum PP Muhammadiyah untuk periode 2010-2015. Ini merupakan hasil rapat pleno oleh tiga belas anggota PP Muhammadiyah yang memang berhak menentukan ketua umum salah satu diantara mereka. Din akan dibantu oleh Dr Agung Danarta sebagai sekretaris umum.

Keputusan rapat internal ini selanjutnya dibawa ke sidang pleno. HM Rosyad Saleh yang memimpin sidang pleno menyebutkan tata tertib ketentuan AD/ART bahwa keputusan ini harus dimintakan persetujuannya dalam pleno.<>

“Setujukan Pak Din Syamsuddin sebagai ketua umum,” tanya Rosyad dijawab oleh peserta “Setuju,”. Pernyataan ini diulang sekali lagi untuk memberi penegasan dan ketika semuanya setuju, lalu diketuk palu sehingga secara resmi Din Syamsuddin sudah terpilih. Sementara itu, untuk posisi sekjen, juga diumumkan, tetapi tidak dimintakan persetujuan.

Kemenangan Din ini sudah diperkirakan sebelumnya karena ia mendapatkan suara terbesar dalam pemilihan tigabelas anggota PP Muhammadiyah Din Syamsudin (1.915 suara), Muhammad Muqodas (1.650), A Malik Fajar (1.562), A Dahlan Rais (1.508), Haedar Nashir (1.482), Yanuhar Ilyas (1.431), Abdul Mu`ti (1.322), Agus Danarta (1.034), Syafiq A Mugni (952), Fatah Wibisono (942), M.Goodwil Zubir (931), Bambang Sudibyo (887), Dadang Kahmad (797).

Sebelumnya terdapat isu upaya pemilihan ketua umum PP Muhammadiyah oleh tiga belas anggota ini. Isu ini berhembus terkait dengan adanya rivalitas kubu Yogyakarta-Jakarta. Tetapi dalam tradisinya sejak tahun 1985, ketua umum PP Muhammadiyah yang terpilih merupakan mereka yang mendapatkan suara terbanyak.

Kepada wartawan, Din Syamsuddin Muhammadiyah selalu baik dengan pemerintah karena Muhamadiyah ikut mendirikan negara ini sehingga hubungannya adalah substantif, sejati dan institusional. “Siapapun presidennya, kita akan bersifat loyal, tetapi sebagai organisasi keagamaan yang diperintahkan amar makruf nahi muknar, hubungan kita akan proporsial, kita akan loyal kritis,” katanya.

Sementara itu penasehat PP Muhammadiyah Syafii Maarif berharap agar siapapun ketua umum Muhammadiyah yang terpilih tidak bermain-main dalam politik praktis. “Silahkan saja berpolitik, tetapi jangan membawa nama Muhammadiyah,” katanya.

Prof Dr HM Din Syamsuddin, MA, lahir di Sumbawa Besar, 31 Agustus 1958. menjadi anggota Muhammadiyah sejak tahun 1985 dengan nomor anggota 563 653. Pendidikan: Pondok Pesantren Modern Gontor Ponorogo Jawa Timur (1975), Fakultas Ushuluddin IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta (1982), UCLA Amerika Serikat (MA, 1992, Ph.D, 1996). Pekerjaan: Guru Besar dan Dosen Program Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dirjen Binapenta Departemen Tenaga Kerja (1998-2000). Pengalaman organisasi: Ketua DPP IMM (1985-1986), Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah (1989-1993), anggota Majelis Hikmah PP Muhammadiyah (1990-2000), Wakil Ketua PP Muhammadiyah (2000-2005), Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah (2005-2010). Pengalaman lain: Wakil Sekretaris Dewan Penasehat ICMI Pusat, Sekretaris Umum MUI Pusat, dan Wakil Ketua Umum MUI Pusat, Alamat: Kompleks Pejaten Elok F-2 Pejaten Jakarta 12510. Ketika masih berusia remaja di kampungnya, Din Syamsuddin pernah aktif di Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan menjadi ketua cabang.

Dr Agung Danarta MAg dilahirkan di Kulon Progo, 24 Januari 1968, sehari-hari bekerja sebagai dosen di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. S1 diselesaikan di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, sempat Hijrah ke Makassar untuk menyelesaikan pendidikan S2 di IAIN Alauddin Ujung Pandang dan kembali ke Yogyakarta untuk pendidikan S3 di UIN Sunan Kalijaga. Di ortom Muhammadiyah, pernah menjabat sebagai Ketua I PP Ikatan Pelajar Muhammadiyah periode 1990-1993. Saat ini menjabat sebagai Ketua PW Muhammadiyah DIY periode 2005-2010. Alamat: Dukuh MJ I/1421 Yogyakarta. (mkf)