Digelar Festival Rebana di Brebes
NU Online · Selasa, 12 Agustus 2008 | 20:27 WIB
Sebanyak 25 Grup Rebana berlaga dalam Festival Rebana Tingkat Kabupaten di Brebes, Jawa Tengah, dalam rangka menyambut hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945.
Festival itu merupakan upaya memperjuangkan moral bangsa dengan cara menggali seni-seni tradisional sebagai benteng terhadap globalisasi dan westernisasi.<>
“Rebana, sebagai seni tradisional perlu digali terus. Sebab, rebana terbukti mampu menghambat seni yang berpotensi merusak moral,” ujar Wakapolres Brebes Widiyatmo saat memberi sambutan pembukaan Festival, Senin (11/8) malam di Pendopo Kab. Brebes
Ketua Panitia Penyelenggara, Moh. Subekhan, S.Ssi mengungkapkan bahwa di Kabupaten Brebes ada ratusan grup yang tersebar di desa-desa sebagai kelompok jamihan yang biasanya dilakukan oleh warga Nahdliyin (NU).
“Dari 297 desa, minimal memiliki satu grup rebana. Yang ikut disini mayoritas yang mempunyai kelebihan dalam ritme tradisional maupun modern,” ungkap Bekhan.
Sementara itu dari pengamatan Dewan Yuri yang terdiri dari Atmoro (Ahli seni Rebana), Tobari (LPTQ) dan Rumono (Dewan Kesenian Brebes), akhirnya peserta yang membawakan lagu wajib Ya Badrotin, dan lagu pilihan bebas itu dimenangkan oleh Grup Tijaniyah dari Jatibarang sebagai juara I, dan juara 2 oleh Nada Sholawat El Had dari Kaligangsa Brebes, dan juara III Fathun Nada dari Sigentong Wanasari.
Para juara berhak mendapatkan piala dari Bupati Brebes dan hadiah uang pembinaan dengan total 3 juta rupiah. (was)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Tujuh Amalan yang Terus Mengalir Pahalanya
2
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
3
Khutbah Jumat: Menyambut Idul Adha dengan Iman dan Syukur
4
Pakai Celana Dalam saat Ihram Wajib Bayar Dam
5
Khutbah Jumat: Jangan Bawa Tujuan Duniawi ke Tanah Suci
6
Khutbah Jumat: Merajut Kebersamaan dengan Semangat Gotong Royong
Terkini
Lihat Semua