Warta

Dianggap Sekedar Pencitraan, Bantuan Pesantren Dikembalikan

Sab, 17 Desember 2011 | 01:31 WIB

Pamekasan, NU Online
Pengasuh pondok pesantren Azzubair, Pamekasan, Madura, Jawa Timur berencana mengembalikan bantuan bupati Kholilurrahman yang disumbangkan ke pondok itu untuk perbaikan asrama roboh.

Juru bicara keluarga pondok pesantren Azzubair Badrut Tamam kepada pers di Pamekasan, Jumat menyatakan, keluarga pengasuh pondok sepakat untuk mengembalikan bantuan tersebut karena pemberian bantuan terkesan dipolitisir.
<>
"Bantuannya hanya Rp3 juta, tapi wartawan yang diajak bupati meliput bantuan lebih dari 20 orang," katanya.

Ia menilai jumlah bantuan yang diberikan itu tidak sebanding dengan publikasi yang dilakukan bupati kepada di berbagai media. Bahkan, menurut Badrut Tamam, penyerahan bantuan ke pondok pesantren Azzubair yang asramanya roboh itu, terkesan hanya sebatas pencitraan.

Badrut Tamam mengatakan, peristiwa bangunan roboh di pesantren itu bukan hanya tahun ini saja, akan tetapi juga terjadi sebelumnya.

Ketika itu, madrasah di pondok itu roboh dan para pengurus dan pengasuh pondok pesantren langsung melaporkan ke bupati, tapi tidak diindahkan. Hingga 2010 belum juga ada bantuan dari bupati Pamekasan, meskipun ketika itu ia berjanji akan memberikan bantuan.

Bangunan Pondok Pesantren Azzubair berukuran 3x16 meter di Dusun Sumber Anyar, Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, Madura, pada Senin (12/12), sekitar pukul 04.30 WIB, roboh setelah hujan deras mengguyur daerah itu.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Bangunan pondok pesantren yang terdiri atas empat ruangan yang masing masing berukuran tiga kali empat meter itu roboh setelah sebelumnya hujan deras melanda wilayah itu. Kondisi tanah yang bergerak menyebabkan bangunan pondok retat-retak hingga akhirnya roboh.

Pondok Pesantren Azzubair di Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan ini tercatat sebagai pondok pesantren tertua di Pamekasan.



Redaktur: Mukafi Niam
Sumber  : Antara