Warta

Di Daerah Buku SBY Menuai Pro Kontra

NU Online  ·  Selasa, 1 Februari 2011 | 11:15 WIB

Tegal, NU Online
Buku SBY yang dibiayai melalui bantuan pemerintah pusat pada program Dana Alokasi Khusus (DAK) 2010 menuai pro kontra dikalangan tokoh masyarakat dan tokoh pendidik. Buku tersebut dinilai tidak tepat sasaran karena mengandung unsure politik untuk kebesaran parpol tertentu dan ada muatan tebar pesona, padahal buku tersebut dibiayai oleh negara dengan menggunakan uang rakyat.

“Saya kurang sepakat dengan buku SBY yang disebarkan melalui sekolah-sekolah dengan mengatasnamakan bantuan dari pemerintah pusat, karena akan muncul praduga yang kurang baik, nanti dikira kampanye parpol tertentu, “ kata Aziz Fadil, tokoh pendidikan dan sesepuh NU kabupaten Tegal, belum lama ini kepada NU Online di Tegal.<>

Menurut Aziz, mestinya lembaga pendidikan itu harus steril dari kegiatan kampanye parpol karena sekolah bukan tempat untuk kampanye. Kalau memang mau memberikan secara pribadi kepada guru-guru tertentu tak masalah sepanjang itu tidak dibiayai oleh Negara dan apabila akan memberikan itu ke rumah bukan di sekolah.

Buku-buku yang terselip diantara buku bantuan pemarintah pusat untuk SMP di kabupaten Tegal, sebanyak 10 judul. Buku tersebut dari serial buku Lebih Dekat Dengan SBY, yang terdiri dari Jalan Panjang Menuju Istana, Menata kehidupan Bangsa, Indahnya Negeri Tanpa Kekerasan, Adil Tanpa Pandang Bulu, Peduli Kemiskinan, Memberdayakan Ekonomi Rakyat Kecil, Diplomasi Damai, Berbakti Untuk Bumi, Jendela Hati dan Merangkai kata Mengurai Nada.

Kepada wartawan, ketua komisi IV DPRD kab Tegal, Wakhidin BA, menandasan untuk menyimpan dulu buku-buku SBY yang terselip diantara bantuan DAK untuk SMP di kabupaten Tegal. Kalau buku itu hanya pencintraan SBY, itu sangat disesalkan karena uang pemerintah dimanfaatkan kurang sesuai sasaran.

“Untuk sementara buku SBY disimpan terlebih dahulu, jika buku itu hanya pencitraan, kami sangat menyesalkan, karena menggunakan uang pemerintah, padahal hal itu tak dilakukan presiden sebeumnya,” katanya.

Sementara pihak Disdikpora kabupaten Tegal tak mau disalahkan karena proses lelang dan pengadaan  sudah sesuai prosedur bahkan sudah sesuai dengan standart pusat kurikulum dan perbukuan nasional. Plt Kadisdikpora kabupaten Tegal, Edi Pramono mengklarifikasi, tidak benar buku tentang SBY dibagikan ke seluruh siswa.

“Yang mendapatkan itu hanya sekolahan saja, itupun ada sebagian sekolah yang tidak menerima lengkap sepuluh seri buku tentang SBY. Di kabupaten Tegal, terdapat 87 sekolah tingkat SMP, swasta dan negeri. Buku pengayaan yang jumlahnya ribuan itu, terdiri dari 800 an judul. Sementara buku tentang SBY itu hanya 10 judul. Jadi perbandinganya cukup kecil”, katanya menjelaskan. (tth)