Correa: Integrasi Kawasan Amerika Selatan Itu Sudah Pasti
NU Online · Selasa, 17 April 2007 | 03:21 WIB
Dalam kunjungannya di Kepulauan Margarita untuk menghadiri Pertemuan Tingkat Tinggi Energi Amerika Sealatan, Senin (16/4), Presiden Ekuador Rafael Correa mengungkapkan bahwa integrasi di kawasan Amerika Latin itu menjadi hal yang pasti.
Disambut oleh Wakil Presiden Venezuela Jorge Rodriguez, Correa menegaskan bahwa mayoritas rakyat Amerika Latin dulu sudah bersatu terutama pada masa pembebasan yang begitu heroic dan sekarang upaya untuk bersatu sudah tidak bisa ditawar lagi.<>
Correa mengatakan, ada banyak kesamaan antara negaranya dengan Venezuela setidaknya pada warna bendera kedua Negara yaitu kuning, biru, merah, sebagaimana juga dimiliki Colombia.
“Ini adalah satu dari sejumlah alasan untuk memperkuat hubungan yang telah mempersatukan kita sejak berabad-abad yang lalu,” terang Correa.
Menurutnya, pertemuan tingkat tinggi ini akan menjadi sebuah langkah yang sangat penting dalam mempersatukan Amerika Selatan dan di kemudian hari nanti.
Menangi Referendum
Correa yang sehari sebelumnya menang mutlak dalam referendum guna merumuskan konstitusi baru disinyalir partai oposisi akan mendukung programnya yang lain, yaitu merevisi aturan pasar bebas, menghentikan kontrak pangkalan militer AS, serta pemutusan hubungan dengan IMF.
Oposisi juga khawatir akan munculnya otoritarianisme dan sentralisasi kekuasaan. Mereka mengatakan, rencana Correa akan membahayakan demokrasi dan perekonomian Ekuador.
Oposisi juga mengatakan bahwa Correa, ekonom beraliran kiri, akan menerapkan taktik seperti koleganya, Evo Morales dan Hugo Chaves yang pernah menyebut AS sebagai macan kertas dan ”runtuhnya kerajaan AS”. Kedua presiden itu juga segera menggelar referendum setelah terpilih guna mengonsolidasi kekuasaan.
Namun, Correa menepis tudingan oposisi tersebut dengan mengatakan ”Kami tidak akan pernah membiarkan model negara lain. Rakyat Ekuador telah belajar untuk memiliki kepercayaan diri. (pl/reu/ap/dar)
Terpopuler
1
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
2
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
3
PBNU Buka Suara Atas Tudingan Terima Aliran Dana dari Perusahaan Tambang di Raja Ampat
4
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
5
Israel Serang Militer dan Nuklir Iran, Ketum PBNU: Ada Kegagalan Sistem Tata Internasional
6
Presiden Pezeshkian: Iran akan Membuat Israel Menyesali Kebodohannya
Terkini
Lihat Semua