Warta SEMINAR KMNU IPB (1)

Cintai Indonesia dengan Kepribadian Muslim

NU Online  ·  Senin, 31 Mei 2010 | 01:25 WIB

Bogor, NU Online
Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama Institut Pertanian Bogor (KMNU IPB) melaksanakan kegiatan Seminar Nasional: “Cinta Indonesia” dengan tema “Internalisasi Pribadi Muslim dan Jiwa Nasionalisme sebagai Kedewasaan Berbangsa dan Bernegara” yang bertempat di Auditorium Toyib Hadiwijaya, Fakultas Pertanian IPB Dramaga.

Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 80 mahasiswa dari berbagai ormas Islam yang berada di IPB, Lakpesdam NU, LP2NU, PCNU Kota Bogor, pengurus PBNU, dan para Pembina KMNU IPB.

Ir Ismatul Hakim, <>MSc, atas nama pembina KMNU IPB, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan ajang untuk memfasilitasi mahasiswa NU untuk senantiasa berusaha menjadi insanul kamil.

“Dalam hal ini, mahasiswa NU harus mempunyai semangat jiwa nasionalisme yang dapat membentuk karakter seorang pemimpin yang mengedepankan kepentingan umat,” kata Ismet.

Pembicara yang hadir dalam acara ini yaitu: Ir Zaenal Arifin Fuad, MSi, (Sekretaris Umum Serikat Petani Indonesia), Dr Ir Nandang Nazmul Munir, MS (Rektor UNISMA Bekasi), Ahmad Baso (Anggota Komnas HAM dan Wakil Ketua PP Lakpesdam NU), dan Drs H Slamet Effendy Yusuf, MSi (Ketua PBNU 2010-2015).

Sekretaris Umum SPI memaparkan dinamika perkembangan kondisi perekonomian bangsa dan kondisi mutakhir perekonomian nasional saat ini yang semakin menjauhi tingkat kestabilan. Hal ini ditunjukan dengan kondisi perkembangan ekonomi bangsa yang semakin tidak efektif dan efisien.

Disamping itu, fenomena kemajuan ekonomi yang pesat memengaruhi laju pergerakan perekonomian tanpa dibarengi dengan pemerataan, memperbesar gap kesejahteraan hidup masyarakat Indonesia.

Untuk mengatasi hal tersebut, salah satu upaya riil yang dapat dilakukan adalah membangun ketahanan dan kedaulatan pangan, subsidi dan kredit untuk para petani, penguasaan sistem keuangan negara dan dunia, pengurangan utang luar negeri, dan mengerem laju privatisasi aset vital negara yang berkaitan dengan kedaulatan ekonomi bangsa.

“Amanat pendiri NKRI seperti yang terdapat dalam syair lagu Indonesia Raya ‘Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya untuk Indonesia raya’ menunjukkan adanya keinginan dari pendiri yang harus diwujudkan oleh umat Islam saat ini.

Untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan manusia yang berkarakter Insan Kamil dalam melakukan Pengelolaan Sumberdaya Alam,” tukas Nandang.

“Di Al Qur’an dijelaskan sesungguhnya Allah SWT telah memperlihatkan model insan kamil yang dibagi menjadi beberapa tahapan yang harus dicapai yaitu iman (tahalli dan tajalli), amal sholeh, dan jiwa kepemimpinan yang diterapkan dalam konsep manajemen berbasis syukur.” jelas Nandang.

Manajemen berbasis syukur tersebut selanjutnya dapat melahirkan karakter rendah hati, tidak sombong, dan penyayang. Seorang Muslim, khususnya dari kalangan nahdliyyin, wajib memiliki semua tahapan diatas sebagai jalan untuk menempuh moralitas/akhlak yang mulia. Dengan demikian, kita dapat berperan serta dalam pembangunan sosial dan ekonomi di negara kita. (mad)