Warta

Cina Hentikan Kerjasama Militer dengan AS

NU Online  ·  Ahad, 31 Januari 2010 | 20:03 WIB

Beijing, NU Online
Cina mengatakan akan menghentikan kerjasama militer dengan Amerika Serikat sebagai tanggapan atas usulan penjualan senjata Amerika kepada Taiwan. Sebelumnya Cina menyampaikan kemarahan atas usulan penjualan senjata Amerika kepada Taiwan senilai $6,4 miliar, yang mencakup helikopter dan peluru kendali. Hubungan antara kedua negara sudah tegang akibat pertikaian mengenai perdagangan dan penyensoran internet.

Taiwan dan Cina dipimpin oleh dua pemerintahan terpisah sejak akhir perang saudara tahun 1949. Beijing memiliki ratusan peluru kendali yang diarahkan ke negara pulau itu dan pernah mengancam akan menggunakan kekerasan guna mengembalikan Taiwan ke dalam wilayah Cina bila Taiwan mengambil langkah untuk merdeka secara resmi.<>

Hubungan tegang

Wakil Menteri Luar Negeri Cina, He Yafei, mengatakan penjualan senjata akan menghasilkan dampak yang tidak diinginkan kedua belah pihak. "Pengumuman Amerika mengenai rencana penjualan senjata kepada Taiwan akan memiliki dampak negatif serius terhadap banyak hal penting terkait kerjasama antara kedua negara," kata He dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan kementrian luar negeri di situs resmi mereka di internet.

Pernyataan itu dikeluarkan setelah Cina memanggil Duta Besar AS di Beijing, Jon Huntsman, untuk memperingatkan mengenai dampak kesepakatan seperti itu dan mendesak agar rencana itu segera dibatalkan. Pentagon sebelumnya memberitahu Kongres AS mengenai rencana penjualan senjata itu, yang merupakan bagian dari paket yang dijanjikan oleh pemerintahan mantan presiden Bush. Pemberitahuan kepada Kongres pada hari Jumat oleh Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan (DSCA) itu diwajibkan oleh undang-undang.

Kongres Amerika memiliki waktu 30 hari untuk memberi tanggapan mengenai usulan penjualan senjata itu, demikian dilansir kantor berita Associated Press. Bila Kongres tidak keberatan, penjualan boleh dilakukan.

Paket penjualan senjata itu termasuk 114 peluncur rudal Patriot, 60 unit helikopter Black Hawk, dan peralatan komunikasi bagi armada pesawat tempur F-16, demikian pernyataan DSCA. Kesepakatan itu tidak mencakup penjualan pesawat tempur F-16, yang selama ini diinginkan oleh Taiwan.

Beijing sebelumnya pernah memperingatkan Amerika agar tidak melanjutkan penjualan senjata kepada Taiwan. Di sisi lain, DSCA mengatakan usulan penjualan senjata itu untuk membantu Taiwan "melanjutkan upaya untuk memperbarui angkatan bersenjatanya dan memperbesar kemampuan pertahanannya."

Amerika adalah pemasok senjata utama bagi Taiwan, walaupun Amerika secara diplomatik sudah mengubah pengakuan resminya dari Taipei kepada Beijing di tahun 1979. Washington menganggap pemasokan senjata pertahanan kepada Taiwan sebagai suatu kewajiban negara itu. (bbc)