Adanya urbanisasi kader ormas lain dalam tubuh IPNU, menjadi sorotan salah seorang mantan pengurus PP IPNU Agus Hari Ageng. Dalam perbincangan dengan NU Online kemarin, dia mengatakan akhir-akhir ini struktur PW/PP banyak ditemukan kader-kader baru yang tidak berlatar belakang IPNU bahkan cenderung dipenuhi kader dari organisasi mahasiswa.
“Kalau sudah begini maka akan terjadi pergeseran nilai budaya yang berdampak pada pencitraan organisasi IPNU. Kita harus tahu IPNU mempunyai platform perjuangan untuk kepentingan pelajar, sementara kecenderungan organisasi mahasiswa lebih beorientasi pada politik kekuasaan,” ujar Ageng.<>
Fenomena ini, menurut Ageng, perlu dicegah dengan mengutamakan kader-kader potensial IPNU yang ada di berbagai daerah masuk dalam struktur kepengurusan nanti.
“Nantinya, komposisi PW IPNU Jateng harus murni dari kader IPNU sendiri, jangan dari yang lain,” harapnya mengomentari PW IPNU Jateng yang menggelar konferensi wilayah tanggal 28 November 2009 di Semarang ini.
Menyinggung kandidat yang layak menjadi ketua PW IPNU Jateng, Ageng memandang perlunya sosok yang mempunyai kepedulian terhadap pelajar dan mempunyai akses yang luas untuk kepentingan organisasi.
“Begitu pula ketua PW nanti sebaiknya seorang figur idialis yang tidak punya pikiran pragmatis. Karena persoalan pragmatisme sedang menjadi virus kita bersama di tubuh NU dan badan otonomnya yang harus dihentikan,” tegasnya lagi.(adb)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Larangan Pamer dan Bangga dengan Dosa-dosa
2
Khutbah Jumat: Membumikan Akhlak Nabi di Tengah Krisis Keteladanan
3
Khutbah Jumat: Sesuatu yang Berlebihan itu Tidak Baik, Termasuk Polusi Suara
4
Trump Turunkan Tarif Impor Jadi 19 Persen, Ini Syarat yang Harus Indonesia Penuhi
5
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
6
Sejumlah SD Negeri Sepi Pendaftar, Ini Respons Mendikdasmen
Terkini
Lihat Semua