Jakarta, NU Online
Bila seorang pria berumur 50 tahun ke atas mengeluh sering ke kamar mandi untuk buang air kecil karena kandung kemih terasa selalu penuh, aliran urine semakin sedikit dan terasa sakit ketika buang air kecil, bisa jadi itu merupakan tanda terkena gangguan prostat.
Demikian kesimpulan dari Dialog Kesehatan yang diselenggarakan Pimpinan Pusat (PP) Lembaga Sosial Mabarot Nahdatul Ulama yang bekerjasama dengan Indofarma, Bioprost dan Majalah Bulanan HealthToday di Gedung PBNU, Sabtu (4/9).
<>"Semua laki-laki memiliki prostat, posisinya terletak antara kandung kemih dan pangkal penis (kemaluan laki-laki: Red. ). Karena posisinya itu, pembengkakan pada prostat seringkali mengakibatkan penyempitan saluran kencing,"kata Dokter Akmal Taher, direktur medis RSCM.
Dalam Dialog Kesehatan sekaligus pemeriksaan kolesterol atau asam urat gratis tersebut,Ā dokter yang akrab dipanggil Akmal ini menjelaskan, jika pembesarannya tidak dalam posisi menekan saluran kencing, maka gangguan pada prostat tidak otomatis mengakibatkan seorang laki-laki sulit kencing. Karena hanya laki-laki yang memiliki prostat, kata Akmal,Ā penyakit ini tidak akan menimpa perempuan, sebab perempuan tidak memiliki prostat. Kecuali, kata Akmal berkelakar, pada 'perempuan' yang sebenarnya laki-laki.Ā
Selain Akmal, Dialog Kesehatan yang mengangkat topik "Seks Sehat Tanpa Gangguan Prostat" juga menghadirkan DokterĀ Ferryal Loetan yang juga ahli di bidang penyakit yang ditakuti kaum laki-laki yangĀ lanjut usia ini. Sesuai dengan temanya, peserta undangan yang hadir pun kebanyakan berasal dari mereka yang sudah berusia lanjut, termasuk mereka yang punya gangguan prostat.Ā
Menurut Dokter Ferryal Loetan, penyebab dari gangguan prostat ini belum diketahui secara pasti, namun seiring dengan proses penuaan maka menurun juga kadar hormon testosteron. Teori lain, kata Loetan,Ā menyebutkan bahwa pembengkakan kelenjar prostat disebabkan oleh penurunan frekuensi seksual, selain faktor gaya hidup, obesitas (kegemukan: Red. ), merokok, serta kurang aktif berolahraga.
Karena dinilai sangat mengganggu, Loetan pun mengingatkan peserta dialog, bahwa pembengkakan kelenjar prostat dapat menghambat keluarnya air kencing atau urine. Dan bila tidak segera diatasi akan mengakibatkan kanker prostat.Ā
Para peserta baik bapak-bapak maupun ibu - ibu pun bertanya tentang cara mengetahui seorang laki - laki menderita prostat, dan pengobatannya. Dokter Akmal menjawab pertanyaan tersebut dengan mengatakan, bahwa selain karena mengalami kesulitan dan sakit saat buang air kecil, dokter pun perlu memastikan dengan melakukan pemeriksaan terhadap diri pasien.
"Dokter biasanya memasukkan salah satu jarinya ke dalam dubur pasien. Karena letaknya sangat dekat dengan dubur, jika terjadi pembengkakan kelenjar prostat, seorang dokter bisa merasakannya. Apalagi jika pembengkakan itu sudah menjadi kanker, rasanya pasti lebih keras dibandingĀ pembengkakan biasa,"jawab Akmal.
Akmal pun menambahkan, bahwa untuk mendapatkan hasil diagnosis yang akurat terhadap seseorang itu positif mengalami gangguan prostat atau tidak, seorang dokter tidak cukup hanya melakukan pemeriksaan dengan jari tangan. Agar akurat, dokter perlu melakukan pemeriksaan darah atau PSA, dan USG (ultra sono grafi: Red. ).
Berdasarkan pengalaman penderita, prostat bukan hanya mengganggu proses buang air kecil, melainkan juga saat laki-laki melakukan hubungan suami istri, kata kedua dokter ahli itu, karena itu, penderita pun ingin lekas sembuh.
"Sebab gangguan pada prostat, penderita tidak bisa tidur nyenyak. Mereka pun harus bangun berkali - kali hanya untuk kencing, itu pun tidak pernah tuntas,"ujar Akmal.
Karena itu, kata Dokter Akmal, dulu gangguan ini diatasi dengan operasi terbuka, seperti dikerik. "Pasien pun pasti terasa sakit, tapi bagi dokter yang membersihkannya, asyik saja,"kata Dokter Akmal menuturkan pengalamannya menangani penderita prostat.
"Dan memang, setelah dilakukan operasi prostat secara terbuka, penderita pun biasanya merasa legah, kencing tidak lagi terasa sakit, tidur juga bisa nyenyak, karena tidak lagi harus sering-sering kencing,"tambah Dokter Akmal.
Meski demikian, ditambahkan Loetan, jalan operasi terbuka untuk menyembuhkan gangguan pada prostat sudah mulai ditinggalkan. Sebab, berdasarkan banyak pengalaman ternyata banyak pasien mengalami disfungsi ereksi atau impoten. "Cara seperti itu membuat syaraf - syaraf yang berhubungan dengan fun
Terpopuler
1
Pastikan Arah Kiblat Tepat Mengarah ke Ka'bah Sore ini
2
Operasional Haji 2025 Resmi Ditutup, 3 Jamaah Dilaporkan Hilang dan 447 Meninggal
3
Trump Turunkan Tarif Impor Jadi 19 Persen, Ini Syarat yang Harus Indonesia Penuhi
4
Khutbah Jumat: Larangan Pamer dan Bangga dengan Dosa-dosa
5
PBNU Terima Audiensi GAMKI, Bahas Isu Intoleransi hingga Konsensus Kebangsaan
6
Kisah Di Balik Turunnya Ayat Al-Qur'an tentang Tuduhan Zina
Terkini
Lihat Semua