Warta

CDRMNU–UN OCHA Latih Dai Siaga Bencana

NU Online  ·  Sabtu, 19 Desember 2009 | 01:30 WIB

Pariaman, NU Online
Bupati Padangpariaman menegaskan, rumah boleh hancur, jiwa raga pun menjadi korban bencana gempa, sumber kehidupan masyarakat porakporanda akibat bencana. Namun akidah umat Islam tidak oleh rusak.

Bupati Padangpariaman diwakili Asisten I Drs. Zulwadi Dt. Kali mengungkapkan hal itu ketika membuka Pelatihan Training Of Facilitator (TOF) Da’i Siap Siaga Program Manajemen Unit (PMU) CBDRM Pengurus Besar Nahdlatul Ulama - UN OCHA, Jumat (18/12), di BPKB Rawang Pariaman.<>

Dikatakan Zulwadi, pasca bencana para da’i memiliki peran penting memulihkan mental dan jiwa masyarakat agar dapat bangkit dan siap menghadapi resiko bencana. Demikian dilaporkan Kontributor NU Online  Bagindo Armaidi Tanjung dari Pariaman.

Ditambahkan, dengan terjadinya bencana gempa di Padangpariaman dan Sumatera Barat, berbagai pihak berdatangan. Mereka datang tidak saja dari daerah yang ada di Indonesia, namun banyak dari negara asing dan kelompok (LSM). Tentu saja tujuan utamanya adalah memberikan sebagai rasa kemanusiaan. Kita pun tidak bisa menolak bantuan tersebut karena alas an kemanusiaan. Namun jika ada diantaranya yang menyelipkan misi tertentu yang dapat mengganggu ketentraman, kita amat menyayangkan.

”Yang terpenting bagaimana kita dapat menyelamatkan iman dalam bencana. Sebab, jika iman tidak dapat kita selamat dalam menghadapi bencana, maka akan membawa kehancuran pada diri sendiri. Setelah iman, yang perlu diselamatkan adalah akal. Dengan menyelamatkan akal, kita bisa bertindak yang tepat. Tapi kalau sudah hilang akal, panik, maka akan membawa kehancuran. Setelah iman dan akal diselamatkan, baru diselamat harta benda,” kata Zulwadi.

Dari PMU CBDRMNU Sultonul Huda menyatakan, berbagai kegiatan yang digelar pascabencana menunjukkan komitmen NU tentang siaga bencana. Selama ini kegiatan NU belum banyak terlihat dalam pasca bencana. Hal ini disebabkan belum adanya lembaga NU yang khusus menangganan pasca bencana. CBDRM NU sendiri masih merupakan lembaga ad hoc. Ke depan memang diperlukan lembaga khusus yang menangani bencana ini.

Dapat kami informasi, kata Sultonul, tiga hari setelah pasca gempa Sumatera Barat, tim CBDRMNU sudah berada di lokasi bencana. Hal ini menunjukkan komitmen NU dalam membantu masyarakat yang terkena korban bencana.

“Masing-masing da’i yang menyampaikan dakwahnya kepada masyarakat hendaklah yang menyejukkan. Sudah saatnya da’i tidak lagi melakukan dakwah dengan pendekatan yang menyalahkan masyarakat dengan terjadinya bencana,” kata Ketua Pengurus Cabang NU Padangpariaman Rahmat Tuanku Sulaiaman, S.Sos, MM.

Pembukaan dihadiri Khatib PCNU Padangpariaman Ali Nurdin, Wakil Ketua Abdul Hadi, Ketua PC IPNU Lukman Hakim, Ketua PC PMII Pariaman. Pelatihan diikuti 15 orang peserta dari tiga nagari di Padangpariaman. Kegiatan berlangsung hingga Ahad (20/12).(arm)