Jakarta, NU Online
Kongres ke XIII Fatayat yang berlangsung di Asrama Haji Pondok Gede 10-13 Juli sekaligus digunakan sebagai arena untuk melaunching buku sejarah Fatayat pada Minggu malam (10/7).
Buku berjudul “Menapak Jejak Fatayat NU: Sejarah Gerakan, Pengalaman dan Pemikiran tersebut digarap selama empat bulan menjelang pelaksanaan kongres. “Ini sebetulnya adalah program lama, setidaknya dalam keputusan dua kongres terakhir. Namun baru terlaksana saat ini,” tandas Ketua Umum Fatayat Maria Ulfa Anshor.
<>Dikarenakan persoalan dokumen sebagai data primer yang tak ada di satu tempat dan mengandalkan ingatan para pelakunya tim pembuat buku harus bekerja keras untuk bisa mewujudkan karya setebal 208 halaman tersebut.
Sebelumnya Fatayat sudah memiliki buku sejarah yang diterbitkan pada 1980/1983. Rentang waktu sepanjang 22 tahun tersebut menyebabkan perlunya ditulis kembali buku sesuai dengan dinamika perkembangan organisasi yang ada.
Buku ini lebih banyak bercerita tentang kehidupan masing-masing tokoh Fatayat dan perjuangan mereka untuk mengembangkan organisasi ini. Mulai dari salah satu pendiri, Khuzaiman Mansur sampai dengan ketua umum saat ini Maria Ulfa Anshor
Periodisasi buku ini dibagi menurut kurun waktu perkembangan Fatayat yang meliputi periode perintisan (1950-1953), periode konsolidasi dan perkembangan organisasi (1953-1969), periode kebangkitan kembali Fatayat NU (1979-1995) dan Periode Transisi Menuju Demokrasi (1995-2005).
Terdapat 17 Tokoh penting Fatayat yang biografi singkatnya dituliskan oleh tim yang terdiri dari empat orang meliputi Neng Dara Affiah, Umi Khusnul Khotimah, Maya S. Masykuriyah dan Siti Masrifah. Neng Dara bahkan sebelumnya telah menuliskan tesisnya di Jurusan Sosiologi UI dengan judul “Gerakan Perempan Islam di Indonesia : Studi Kasusu Fatayat Nahdlatul Ulama”. Tentu saja ini membuat pengerjaan buku sedikit lebih mudah.
Riset dan wawancara banyak dilakukan di daerah Jawa Timur sebagai tempat perkembangan awal Fatayat. Salah satu lokasi yang pernah disinggahi adalah PC Fatayat Kediri, tempat tinggal pembuat logo Fatayat Matsani Muzayyin.(mkf)
Terpopuler
1
Innalillahi, Nyai Nafisah Ali Maksum, Pengasuh Pesantren Krapyak Meninggal Dunia
2
Sosok Nabi Daniel, Utusan Allah yang Dimakamkan di Era Umar Bin Khattab
3
Cerita Pasangan Gen Z Mantap Akhiri Lajang melalui Program Nikah Massal
4
Asap sebagai Tanda Kiamat dalam Hadits: Apakah Maksudnya Nuklir?
5
3 Pesan Penting bagi Pengamal Ratib Al-Haddad
6
Mimpi Lamaran, Menikah, dan Bercerai: Apa Artinya?
Terkini
Lihat Semua