Bimas Islam Depag Jadi Referensi LSM dan Ormas Islam
NU Online · Kamis, 19 Maret 2009 | 04:35 WIB
Sudah banyak progam Bimas Islam yang menjadi referensi LSM-LSM dan Ormas Keagamaan, diantaranya adalah progam keluarga sakinah yang pernah mendapatkan penghargaan nasional tentang pencatatan peristiwa perkawinan.
Selain itu, Bimas Islam juga mempunyai Jurnal yang diharapkan pada tahun ini sudah terakreditasi, sampai saat ini sudah terbit 5 edisi, satu kali lagi edisi sudah berhak mendapatkan akreditasi. Hal itu disampaikan oleh Dirjen Bimas Islam, Prof. Dr. Nasaruddin Umar, MA, saat coffee morning, 17/3, di Jakarta.<>
Nasaruddin melanjutkan, bahwa Jurnal dimaksud dirancang khusus menjadi karya monumental Departemen Agama, hal ini didasarkan pada materi jurnal yang obyektif, artikelnya sangat khusus dan konsisten. “Selain data kuantitatif hasil penelitian, jurnal ini juga menghadirkan pemikiran para tokoh besar seperti Prof. Quraish Shihab, dll.” ujarnya.
Selain beberapa hal di atas, Dirjen Bimas juga memaparkan beberapa perkembangan progam yang sedang dijalankan Instansi yang dipimpinnya. Pemaparan itu terkait dengan beberapa pertanyaan yang diajukan oleh perwakilan dari Yayasan Setara Institute.
Nasaruddin Umar yang juga pernah aktif di Yayasan Setara Institute mengaku senang untuk sharing beresama, agar antara pemerintah dan pihak diluar pemerintah ada keseimbangan informasi.
Pada dasarnya apa yang dilakukan Bimas Islam (Depag-red) sama dengan Visi Setara Institute, “Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam adalah Direktorat baru, karena sebelumnya satu atap bersama dengan Ditjen Haji, dengan paradigma kombinasi antara LSM, Kampus dan Birokrasi” tegas Nasar.
Sampai saat ini beberapa progam yang dicanangkan Bimas Islam sudah sesuai dengan harapan, meski demikian, perlu adanya kerja keras untuk mewujudkan visinya yaitu terwujudnya masyarakat Islam Indonesia yang taat beragama, maju, sejahtera, cerdas, dan toleran dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam wadah NKRI.
Selain itu, Nasaruddin juga memaparkan beberapa capaian Direktorat di bawah Ditjen Bimas Islam. Diantaranya adalah pemberdayaan zakat, ke depan pemberdayaan zakat memakai sistem one window, seperti yang dilakukan oleh Malaysia dengan tanpa mengurangi partisiapsi masyarakat. “Sampai saat ini Pemberdayaan Zakat sudah luar biasa” paparnya.
Menyinggung rumah ibadah umat Islam, di mana sampai saat ini ada 800.000 masjid dengan status wakaf yang belum tesertifikasi, oleh karena itu Depag akan membantu agar masjid yang ada tidak berubah menjadi Mall dikemudian hari, seperti beberapa kasus yang sudah terjadi.
Melalui Direktorat Penerangan Agama Islam, juga mempunyai perhatian terhadap kelembagaan. Hasil kerja keras Bimas Islam bisa dirasakan misalnya berhasilnya menjembatani komunikasi antar Ormas Islam sehingga pada saat lebaran misalnya, tanggal dan harinya sama.
Bimas Islam juga sebagai instansi yang pertama kali mewadahi lebih dari 60 Orams Islam, teramsuk juga kelompok yang dianggap sebagai kelompok sempalan di dalamnya. Selain memberikan wadah, Bimas Islam juga berhasil meredam konflik yang ada.
Konsentrasi lain adalah, Deradikalisasi pemahaman Islam di Pondok Pesantren, diantaranya melalui penerbitan buku khutbah anti korupsi.
“Saya kira Pemerintah layak mendapatkan raport positif dari kawan-kawan (stara institute-red)” tegas Nasaruddin.
Melalui Direktorat Urusan Agama Islam, Depag juga akan membenahi perkawinan tidak tercatat/ di bawah tangan/sirri. Ke depan, siapapun yang melakukan nikah di bawah tangan, baik yang nikah maupun yang menikahkan akan mendapatkan sangsi.
“Hal ini dikarenakan Islam memandang perkawinan itu suci/sakral/mulya. Nanti yang sengsara adalah anaknya karena persoalan perwalian, waris, dll. Untuk itu, perlu ada UU baru untuk memberi ketegasan,” tegasNasaruddin.(bimasislam/mad)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menyiapkan Bekal Akhirat Sebelum Datang Kematian
2
Menyelesaikan Polemik Nasab Ba'alawi di Indonesia
3
Khutbah Jumat: Tetap Tenang dan Berpikir jernih di Tengah Arus Teknologi Informasi
4
Resmi Dilantik, Berikut Susunan Lengkap Pengurus PP ISNU Masa Khidmah 2025-2030
5
Rekening Bank Tak Aktif 3 Bulan Terancam Diblokir, PPATK Klaim untuk Lindungi Masyarakat
6
Khutbah Jumat: Perhatian Islam Terhadap Kesehatan Badan
Terkini
Lihat Semua