Berpuasalah dan Nikmati Romantikanya
NU Online · Rabu, 26 Agustus 2009 | 01:27 WIB
Ramadhan adalah waktu yang sangat berarti bagi semua kalangan. Baik bagi mereka yang dikaruniai kelimpahan harta maupun bagi orang-orang pas-pasan secara ekonomi. Bahkan bagi mereka yang sedang kesulitan ekonomi. Puasa mendatangkan romantika kehidupan tersendiri bagi masyarakat Muslim di seluruh belahan dunia.
Bagi orang-orang kaya, puasa dapat memperkuat solidaritas sosial dan menumbuhkan kasih sayang kepada sesama manusia. Dengan berpuasa mereka dapat turut merasakan keprihatinan-keprihatinan para tetangga atau saudaranya yang kurang beruntung secara ekonomi. Dengan berpuasa orang-orang kaya menjadi mengeti, bagaimana perasaan orang-orang yang kesulitan mendapatkan makanan.<>
Demikian dinyatakan oleh KH Sullam Subchan dalam ceramahnya di depan ratusan jamaah buka puasa bersama Pengurus Pusat Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama di Musolla Utama Gedung PBNU Jl. kramat Raya, Jakarta, Selasa (25/8).
"Orang-orang kaya jadi mengerti bagaimana rasanya perut kosong. padahal bagi mereka, tiada kesusahan mendapatkan makanan dan melakukan kesenangan-kesenangan. Ketika berpuasalah, mereka mengerti bagaimana rasanya menahan keinginan untuk bersenang-senang," terang Subhan.
Lebih lanjut Subhan menjelaskan, Dari sinilah puasa dapat melahirkan kedermawanan. Terutama sekali karena kedermawanan dapat mendekatkan seorang hamba kepada Allah SWT dan kepada surga. tentu saja tidak dapat dipungkiri, bahwa kedermawanan akan mendekatkan di antara sesama manusia.
"Sehingga puasa Ramadhan mengajarkan kepada kita untuk tidak menyesali penciptaan Allah dan takdir kehidupan yang diamanahkan kepada manusia. karenanya, bagi orang mukmin, puasa merupakan jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan kepada sesamanya," tandas Subhan. (min)
Terpopuler
1
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
2
Mendesak! Orientasi Akhlak Jalan Raya di Pesantren
3
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
4
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
5
LD PBNU Ungkap Fungsi Masjid dalam Membina Umat yang Ramah Lingkungan
6
Orang-Orang yang Terhormat, Novel Sastrawan NU yang Dianggap Berbahaya Rezim Soeharto
Terkini
Lihat Semua