Sedikitnya 15 pengikut aliran Ahmadiyah asal Banten hari Rabu (10/6) lalu secara masal melakukan pernyatakan tobat dan kembali ke ajaran Islam seperti yang diajarkan Nabi Muhammad SAW.
Ikrar puluhan jemaat yang telah dicap sesat oleh MUI (Majelis Ulama Indonesia) ini dilakukan di salah satu rumah seorang pengikut Ahmadiyah dan dipandu salah seorang pengurus MUI Banten KH Wahid Sahari disaksikan Muspika Kecamatan Cisatadi Kampung Kadukandel, Desa Cisereh, Kecamatan Cisata, Pandeglang Banten.<>
Usai pengucapan kata taubat yang diawali dengan dua kalimat syahadat, jamaah menangis terharu dan meminta perlindungan dari pemerintah dan dapat diakui kembali oleh masyarakat sebagai bagian dari umat Islam.
Mereka juga berikrar tak akan mengulangi perbuatan menyimpang dari ajaran Islam. KH Wahid Sahari mengungkapkan, kembalinya mereka kepada ajaran Islam merupakan nikmat yang tak terhingga yang diberikan Allah kepada umat Islam. “Ini kebahagiaan bagi kami dan saudara kami yang baru kembali kepada Islam.
Selama beberapa tahun mereka khilaf dan menjalankan rutinitas di luar ajaran Islam. Kembalinya mereka kepada Islam tak lepas dari semua pihak yang melakukan pendekatan dakwah, serta bimbingan yang terus-menerus,” kata KH Wahid.
Sementara dari pihak Ahamdiyah Abdur Rachim kepada NU Online, Kamis (11/6) mengatakan bahwa mereka yang bertobat itu adalah mereka yang telah lama tidak aktif dalam setiap kegiatan yang diadakan oleh Jemaah Ahmadiyah, Rachim menambahkan, anggota yang tidak aktif selama bertahun-tahun dengan sendirinya bukan anggota jemaah, jelasnya. (zen)
Terpopuler
1
Soal Tambang Nikel di Raja Ampat, Ketua PBNU: Eksploitasi SDA Hanya Memperkaya Segelintir Orang
2
Meski Indonesia Tak Bisa Lolos Langsung, Peluang Piala Dunia Belum Pernah Sedekat Ini
3
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
4
Pentingnya Kematangan Pola Pikir dan Literasi Finansial dalam Perencanaan Keuangan
5
PBNU Rencanakan Indonesia Jadi Pusat Syariah Dunia
6
Sejarawan Kritik Penulisan Sejarah Resmi: Abaikan Pluralitas, Lahirkan Otoritarianisme
Terkini
Lihat Semua