Warta

Banyaknya Bawaan Perlambat Pemulangan Jamaah Haji

NU Online  ·  Sabtu, 6 Januari 2007 | 05:59 WIB

Jeddah, NU Online
Pemulangan Kloter pertama jemaah haji Indonesia, Jumat (5/1) dari Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah mengalami keterlambatan 2-4 jam dari jadwal yang ditetapkan. Kloter 1 debarkasi Medan yang seharunya take off pukul 12.25 WAS baru diterbangkan pukul 14.25 WAS. Kloter 1 Solo dijadwalkan pukul 13.10 WAS baru diterbangkan ke Tanah Air pukul 17.20 WAS.

Keterlambatan kloter 1 Medan ini akibat banyaknya jama`ah yang membawa barang bawaan melebihi ketentuan sehingga memperpanjang waktu proses pemeriksaan barang dan imigrasi di bandara tersebut.

<>

Arus jemaah yang masuk melalui gate 8 ini bergerak sangat lambat, karena petugas harus memeriksa barang bawaan jemaah melebihi ketentuan. Sementara antrian jemaah dari kloter lainnya telah berdatangan, sehingga terlihat adanya penumpukan jemaah di bandara tersebut.

Seorang jemaah kloter 1 Medan, Hajjah Hapsah (70th) dijumpai MCH membawa 4 tas tentengan besar. Ia mengaku kesulitan untuk membawanya masu gate. "Ketika masuk ke bandara barang saya di bawakan oleh petugas cleaning service dan saya bayar. Tapi bagaimana saya bawa ke dalem (gate) nanti," katanya.

Kedatangan jemaah haji Indonesia di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah rata-rata 6 jam lebih awal dari jadwal diterbangkan. Mereka sebagian besar terlihat membawa barang berlebih, tas tentengan lebih dari satu dan 1 jerigen air zamzam pemberian PT Garuda
Indonesia.

Soal kelebihan membawa barang bawaan jemaah ini, kata Vice Presiden Haji PT.Garuda Indonesia, Hady Syahrean, akan sangat mempengaruhi jadwal penerbangan, dan tanpa kesadaran dari jamaah haji, pihak maskapai penerbangan akan selalu mengalami
kesulitan.

Menurut Hady Syahrean, seharusnya tahun ini seluruh jamaah sudah mematuhi ketentuan yang telah ditandatangani bersama antara Garuda Indonesia dengan Departemen Agama.

Mereka diberikan jumlah maksimum barang bawaan yaitu satu koper (yang telah dimasukkan bagasi pesawat) dan satu tas tentengan dan air zamzam lima liter serta tas paspor untuk dibawa ke kabin.

"Namun tiap tahun jama`ah tidak bisa mematuhi apa yang diharapkan, dengan terpaksa Garuda akan melakukan sweeping yang tentu saja akan menyebabkan keterlambatan jadwal penerbangan," ujar Hady Syahrean.

Hasil sweeping petugas Garuda, kata Hady, akan diserahkan ke Departemen Agama melalui daerah kerja jeddah. Setiap tahun biasanya Departemen agama yang akan melakukan pengiriman barang hasil sweeping jamaah ke tanah air.

Menurut jadwal, hari pertama ini akan diberangkatkan delapan kloter jama`ah haji ke tanah air. Kloter yang terbang pada hari pertama ini adalah Medan (MES-1), Solo (SOC-1), palembang (PLM-1), Balik papan (BPM-1), Ujung Pandang (UPG-1), Solo (SOC-2), Jakarta (JKG-1) dan Banjarmasin (BTJ-1). (dpg/nam)