Warta

Banser Diminta Tidak Anarkis Buru Pembunuh Kiai

NU Online  ·  Kamis, 4 Juni 2009 | 12:19 WIB

Surabaya, NU Online
Ketua Umum GP Ansor Syaifullah Yusuf Wakil Gubernur Jawa Timur melarang anak buahnya yang berada di Blitar melakukan sweeping sebagai bentuk reaksi atas terbunuhnya pimpinan Nahdlatul Ulama (NU) Blitar, H Moch Ichwanto (52).

"Kami turut prihatin atas insiden itu. Tapi serahkan saja kepada pihak kepolisian, jangan anarkis gitu," ujarnya, Kamis (04/06).<>

Gus Ipul sapaan akrabnya, menilai kalau kasus itu adalah kewenangan pihak kepolisian, bukan kewenangan Banser. Jadi, sudah selayaknya setiap permasalahan itu dikembalikan kepada peraturan yang ada.

"Terus siapa yang mau disweeping itu. Udahlah, serahkan saja pada pihak kepolisian," terang dia.

Hanya saja, dia tetap meminta kepada pihak kepolisian untuk aktif melakukan penyelidikan. Jangan dibiarkan kasus-kasus perampokan yang disertai pembunuhan seperti itu tidak tertangani. Karena itu menyangkut keamanan warga.

"Saya juga berharap kepada pihak kepolisian, kasus-kasus seperti itu harus ditangani secara serius. Kepada anak-anak harapan saya tetap tenang dan sabar saja," himbaunya.

Himbauan langsung dari Pimpinan GP Anshor itu sebagai bentuk respon atas reaksi yang yang diberikan para pengurus PCNU Blitar yang menggerakkan sekitar 72 ribu banser untuk mengamankan dan menjaga stabilitas kota Blitar dari aksi perampok yang menjurus pada tindakan pembunuhan itu.

"Jajaran pengurus se-Karesidenan Kediri (Blitar, Tulungagung, Trenggalek, Nganjuk, dan Kediri) telah melakukan koordinasi, dan akhirnya disepakati untuk menerjunkan kekuatan penuh, yakni sekitar 72.000 banser disiagakan. Selain itu, saat ini tengah melakukan rapat wilayah," kata Kusmin, Wakil Ketua PCNU Kota Blitar. (beritajatim.com/mad)