Warta

Balai Litbang Kemenag Jateng Temukan 113 Kitab Kuno di Pamekasan

NU Online  Ā·  Sabtu, 12 Maret 2011 | 03:22 WIB

Pamekasan, NU Online
Balai Litbang Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Tengah menemukan sebanyak 113 kitab naskah kuno di Pamekasan, Madura, Jawa Timur (Jatim) dalam penelitian yang dilakukan lembaga itu dalam tiga hari ini.

"Ada sebanyak 113 kitab kuno yang berhasil kami data," kata Koordinator Tim Peneliti Badan Litbang Kemenang Semarang, Zainul Atfal di Pamekasan, Jumat (11/3).<>

Lembaga ini melakukan penelitian kitab dan naskah kuno di pondok pesantren Sumber Anyar, Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan selama tiga hari, yakni sejak Selasa (8/3) hingga Kamis (10/3).

Ia menjelaskan, ke-113 kitab tersebut dari berbagai disiplin keilmuan, seperti ilmu fikih, mantiq (logita), filsafat, ilmu astronomi kitab ilmu teologi (ketuhanan) dan ilmu tata bahasa (nahwu dan sharraf).

Menurut Zainul, jenis kitab kuno yang berhasil didata itu hanya yang terkumpul di perpustakaan pondok pesantren itu, belum termasuk kitab-kitab yang dipegang oleh para keluarga pesantren yang diperkirakan mencapai 200 kitab.

"Kitab kuno yang berhasil kami data yang berjumlah sebanyak 113 itu hanya yang ada di perpustakaan saja," terang Zainul Atfal.

Ia menjelaskan, pihaknya masih akan melakukan penelitian lanjutan tentang keberadaan kitab kuno yang masih ada di lingkungan keluarga pesantren tersebut.

"Kami masih berencana akan kembali lagi, karena masih ada yang tercecer yang belum terdata," kata Zainul menjelaskan.

Satu dari 113 kitab kuno yang ditemukan Balai Litbang Kemenang Semarang pada penelitian naskah dan kitab kuno di pondok pesantren Sumber Anyar itu ialah kitab "Bahrul Lahut" (Samudera Ketuhanan).

Kitab ini pernah diklaim sebagai kitab karya ulama Malaysia, padahal sebenarnya merupakan karya ulama Aceh.

Penelitian kitab kuno di pesantren Sumber Anyar ini merupakan program Kantor Kementerian Agama untuk menyelematkan kitab dan naskah kuno.

Selain di Kabupaten Pamekasan, penelitian oleh Balai Litbang Kemenag Semarang ini juga dilakukan di tiga kabupaten lain di Madura, seperti Kabupaten Sumenep, Sampang dan Kabupaten Bangkalan.

"Semuanya ada tujuh orang yang melakukan penelitian naskah dan kitab kuno di Madura ini," terang Zainul Atfal.

Di Kabupaten Bangkalan, penelitian naskah dan kitab kuno dilakukan pada Keluarga Syaichona Kholil, di Sampang di salah satu pondok pesantren di daerah Prajan, sedang di wilayah Kabupaten Sumenep, penelitian dilakukan dengan secara menyebar.

"Jadi di Pamekasan ini penelitinya 2 orang, Sampang 2 orang, Pamekasan 2 orang dan di Kabupaten Sumenep sebanyak 3 orang," kata Zainul Atfal menjelaskan.

Hanya saja, kata Zainul dirinya belum mengetahui jumlah keseluruhan kitab dan naskah kuno yang diteliti tim dari empat kabupaten yang ada di Pulau Garam Madura tersebut.

"Untuk sementara baru di Pamekasan ini karena saya langsung yang melakukan penelitian disana," ucap Zainul. (ant/sam)