Warta

Badawi Kritik Ideologi Islam Radikal

NU Online  ·  Kamis, 3 Juni 2004 | 02:58 WIB

Jakarta, NU Online
Perdana Menteri Malaysia, Abdullah Badawi, mengatakan ideologi militan Islam yang sulit diterima nalar umum bisa membawa dunia pada kehancurannya.

Berbicara dalam konferensi internasional di ibukota Malaysia, Kuala Lumpur, Abdullah mengatakan ajaran Islam telah dikorupsi oleh kelompok-kelompok militan untuk memenuhi kehnedak mereka sendiri. "Masyarakat Muslim di seluruh dunia harus memerangi apa yang disebutnya sebagai 'jalinan palsu' yang mereka buat antara Islam, militansi, dan aksi pembunuhan," tegas Badawi.

<>

Abdullah juga mengecam Washington sehubungan dengan tanggapan mereka pada serangan 11 september. Dikatakannya, bahwa tindakan Amerika itu memojokkan kaum Muslim dan menciptakan generasi baru teorirsme.

Islamphobia

Sementara itu di Inggris menurut sebuah laporan, masalah Islamophobia, atau ketakutan kepada Islam di Inggris, yang hingga kini belum teratasi bisa merupakan bom waktu. Berdasarkan temuan komisi nasional itu, sejak serangan Sebelas September, umat Islam di Inggris semakin mengalami kesulitan.

Laporan tersebut mengecam badan-badan pemerintah karena tidak menangani masalah Islamophobia institusional tersebut. Namun diungkapkan pula bahwa berbagai sekolah dan rumah sakit kini sudah semakin peka pada berbagai keperluan umat Islam.

Laporan ini merupakan publikasi paling baru yang diterbitkan oleh Komisi mengenai Umat Islam Inggris dan masalah Islamophibia tersebut, yakni sebuah tim para pakar yang dibentuk oleh organisasi anti-rasis, Runnymede Trust.

Melalui laporan pertamanya tahun 1997, komisi itu menyampaikan saran-saran serta memperingatkan bahwa pemerintah dan masyarakat sendiri harus berusaha lebih keras guna memperbaiki keadaan umat Islam di Inggris. Laporan itu juga mengimbau agar dilakukan perubahan pada undang-undang guna lebih melindungi masyarakat Islam.

Ketika meluncurkan laporan baru itu, Ketua Komisi, Dr Richard Stone, mengatakan bahwa berbagai usulan yang penting sampai sekarang belum diindahkan. Menurutnya, pemerintah belum berusaha mengatasi prasangka anti-muslim di Inggris. (bbc/cih)