Jakarta, NU Online
Minat elit politik menulis buku mengenai pengalamannya maupun fakta sejarah tentang orang atau tokoh lain mulai tumbuh akhir-akhir ini dan dalam kaitan ini Anggota Fraksi PPP DPR RI Arief Mudatsir sedang menyusun biografi tokoh nasional Idham Chalid.
Langkah Arief Mudatsir yang juga Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) disampaikan saat mengunjungi KH Idham Chalid di kediamannya, Komplek Perguruan Daarul Ma’arif Cipete Jakarta Selatan, Minggu. Idham Chalid adalah pendiri PPP yang juga mantan Ketua PBNU.
<>Kunjungan ini selain silaturrahim kepada sesepuh PPP, juga melaporkan rencana Arief Mudatsir Mandan menerbitkan biografi Idham Chalid dari sejak perjuangannya di masa muda di NU sampai menjadi Presiden partai PPP dan Ketua DPR-MPR RI.
Arief adalah Ketua Forum Indonesia Satu (FIS) didampingi Sekretaris FIS Syaifullah Ma’sum yang juga anggota Komisi II DPR RI dan Ali Zawawi. FIS merupakan lembaga yang didirikan oleh politisi NU tahun 2000. Mereka yang terlibat dalam pendirian itu, selain Arief Mudatsir juga KH Solahudin Wahid dan Umar Basalim.
Salah satu kegiatan FIS adalah penerbitan. FIS telah menerbitkan biografi tokoh-tokoh NU, di antaranya, Subhan ZE, Mahbub Djunaedi, Zamroni. Buku-buku tersebut mendapat sambutan luas dari masyarakat.
Mengenai alasan menerbitkan biografi Idham Chalid, Arief Mudatsir menjelaskan, Idham Chalid merupakan tokoh nasional yang banyak memberikan kontribusi terhadap sejarah modern Bangsa Indonesia.
"Beliau pernah menjadi wakil perdana menteri (Waperdam), beberapa kali menjadi menteri kabinet dan pernah memimpin parlemen. Karir politiknya memimpin Partai NU dan pendiri PPP. Karena itu saya berkepentingan untuk menerbitkan biografi beliau," kata Arief.
Selain itu sebagai kandidat Ketua Umum PPP, Arief juga minta dido’akan atas rencana suksesi kepemimpinan di tubuh PPP dalam muktamar PPP awal Januari 2007. "Buku Pak Idham ini menjadi sangat relevan bagi kader-kader penerus PPP," katanya.Â
"Pak Idham adalah sosok yang layak diteladani, karena konsistensi dalam perjuangannya, baik di NU maupun di PPP, sehingga dari jejak perjalanannya dapat dipetik pelajaran untuk generasi penerus," katanya.                  Â
Langkah yang dilakukan Arief Mudatsir itu mendapat sambutan dari keluarga besar KH Idham Chalid yang mengharapkan buku tersebut bermanfaat bukan saja bagi warga nahdhiyin melainkan juga untuk umat Islam dan bangsa Indonesia.
"Saya merasa bangga ada kader NU yang mau menerbitkan buku ayah kami. Karena buku ini saya yakin banyak yang menunggu dan memerlukannya. Saya berterima kasih kepada Pak Arief," kata putera KH Idham Chalid, Syaful Hadi. (ant/mkf)
Terpopuler
1
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
2
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
3
PBNU Buka Suara Atas Tudingan Terima Aliran Dana dari Perusahaan Tambang di Raja Ampat
4
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
5
Israel Serang Militer dan Nuklir Iran, Ketum PBNU: Ada Kegagalan Sistem Tata Internasional
6
Presiden Pezeshkian: Iran akan Membuat Israel Menyesali Kebodohannya
Terkini
Lihat Semua