Di tengah situasi politik yang berkembang belakangan ini, Gerakan pemuda Ansor perlu melakukan politisasi penguatan idiologi di tingkat basis. Hal tersebut perlu dilakukan mengingat akhir-akhir ini, idiologi para kader Ansor, dan warga NU pada umumnya semakin tergerus oleh kepentingan-kepentingan politik sesaat.
Penegasan ini disampaikan Peneliti Ciganjur Centre Jakarta Syaiful Arif dalam acara Refleksi Hari Lahir (harlah) Ke 75 Gerakan Pemuda Ansor yang diadakan Pimpinan Anak Cabang GP Ansor Kecamatan gebog di Gedung MWC NU Kec. Gebog Kudus, Jum’at Malam (24/4) kemarin.<>
Ikut Hadir menyampaikan refleksi dua mantan ketua PC GP Ansor Kudus HM Asyrofi dan A. Wafiy baq, Ketua Jamiyah Thoriqoh Mu’tabaroh Islamiyah (JATMI) Jawa Tengah Drs Abdul Qorib Syarif MA serta sekretaris PC Ansor Kudus Suwindi.
Lebih jauh, Syaiful Arif yang juga santri senior di Pondok Pesantren Ciganjur asuhan KH Abdurrahman Wahid ini menilai belakangan Ansor maupun NU cenderung melakukan gerakan politik yang mengarah pada kekuasaan atau parlemen. Padahal dalam kenyataanya, gerakan berpolitik bila dilihat dari prilaku politiknya rawan terjadi pelencengan-pelencengan.
“Makanya sekarang ini yang harus disikapi Ansor sebagai ormas kepemudaan adalah melakukan kesadaran politik bukan mencari kekuasaan tetapi berpolitik untuk menciptakan kemaslahatan umat sebagaimana yang pernah diputuskan Muktamar NU di Semarang. Ini bisa dilakukan dengan membangun kekuatan sinergi dengan para politisi yang masih berideologi NU,” katanya
Hal senada disampaikan mantan ketua PC Ansor Kudus Ahmad Wafiy Baq. Menurutnya, hakekat gerakan maupun perjuangan Ansor adalah menjawab problematika umat.
“Kesenjangan sosial yang terjadi seperti kebodohan maupun kemiskinan telah melebar menjadi pembodohan, penindasan dan pemiskinan pada masyarakat. Ini yang harus diperjuangkan Ansor ke depan mengantisipasi munculnya persoalan tersebut ditengah-tengah masyarakat,” kata wafiy yang saat ini masih menjadi Anggota DPRD kudus ini.
Sementara itu Peringatan Harlah GP ansor yang diawali dengan istighosah ini berlangsung sampai tengah malam dini hari itu dengan suasana menarik. Berbagai persoalan organisai dibedah sampai tuntas.
Bahkan seperti dituturkan Ketua PAC GP Ansor kecamatan Gebog, Qomarul Adib, ada salah seorang pengurus Anak Cabang GP Ansor kecamatan Gebog yang mendesak kepada PC GP Ansor Kudus untuk berani mengusulkan mencopot Ketua Umum PP GP Ansor Syaifullah Yusuf yang sudah menjabat Wakil Gubernur Jatim sebelum masa jabatannya berakhir dengan mengadakan Kongres Luar Biasa.
Menurutnya, pola gerakan yang dilakukan GP ansor pada era kepemimpinan Saiful sudah dibelokkan menjadi gerakan politik. “Akibat gerakannya Gus Ipul (Saifullah Yusuf, red) ini, citra Ansor di mata masyarakat identik dengan politik an sich. Padahal kita ingin ansor bisa berjuang untuk kepentingan ummat seperti tujuan lahirnya organisasi kita ini,” kata salah seorang pengurus M. Nahrawi.
Menanggapi lontaran tersebut, Sekretaris PC Ansor Kudus Suwindi mengatakan, persoalan tersebut akan disampaikan dalam koordinasi pengurus cabang. Meskipun begitu menggelar Kongres Luar Biasa tidak segampang membalikan tangan tetapi ada mekanismenya sendiri. “ Kendati ada kelemahan, kepemimpinan Gus Ipul telah mampu mengangkat kemandirian Ansor,” katanya. (nam)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menyiapkan Bekal Akhirat Sebelum Datang Kematian
2
Menyelesaikan Polemik Nasab Ba'alawi di Indonesia
3
Khutbah Jumat: Tetap Tenang dan Berpikir jernih di Tengah Arus Teknologi Informasi
4
Resmi Dilantik, Berikut Susunan Lengkap Pengurus PP ISNU Masa Khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Perhatian Islam Terhadap Kesehatan Badan
6
Tuntutan Tak Diakomodasi, Sopir Truk Pasang Bendera One Piece di Momen Agustusan Nanti
Terkini
Lihat Semua