Jember, NU Online
Ancaman Ideologis dan keamanan yang terjadi di negara ini direspon kelompok Muda Nahdlatul Ulama yang tergabung dalam Gerakan Pemuda (GP) Ansor dengan mempersiapkan pasukan agar bisa memberikan perlindungan. Bagi Ansor, keamanan negara dan keamanan ideologi serta kemurnian agama merupakan harga mati yang tidak bisa ditawar dengan apapun.
Demikian diungkap ketua Satkornas Banser, H Abdul Muhid di acara penutupan latihan Bela Negara GP Ansor Cabang Kencong kemarin di alun-alun kota Kencong. "Ansor dilahirkan NU sebagai benteng pelindung agama dan negara, maka jika terjadi sesuatu yang mengganggu NKRI, Ansor akan menjdi garda depan yang akan melakukan perlawanan,"ujarnya.
<>
Akhir-akhir ini, negara Indonesia sedang dikagetkan dengan hdirnya berbagai aliran yang bertentangan dengan dasar negara. Dibeberapa tempat, telah hadir NII yang secara ideologis menjadi ancaman besar bagi NKRI. Oleh karena itu, berbagai komponen NU harus tampil untuk menjadi pelindung dan penyelamat bangsa sebagaimana telah dicontohkan oleh para tokoh NU jaman dahulu ketika turun memberikan pembelaan pada bangsa.
Acara yang dihadiri oleh Para Pejabat Kabupaten dan Para tokoh agama serta tokoh masyarakat itu, Abdul Muhyi menegaskan komitment kesetiaan pada pancasila. Kata Muhyi, sejarah telah memberikan bukti sangat cukup tentang peran NU terhadap kemaslahatan bangsa dan negara.
"Tugas Ansor dan Banser yang menjadi kepanjangan tangan NU harus mampu memelihara dan meningkat pengabdian ini untuk kepentingana masyarakat luas," tegasnya.
Pelatihan bela negara yang digelar GP Ansor Cabang Kencong selama beberapa hari itu dilakukan dengan memberikan pelatihan keterampilan bela diri dan kemampuan menyerap informasi yang beredar di masyarakat terutama menyangkut gerakan laten yang potensial menjadi ancaman bagi keamanan bangsa dan ketenangan hidup masyarakat.
Untuk kepentingan itu, jajaran pengurus menghadirkan para ahli yang membidangi termasuk dari kalangan kepolisian dan TNI untuk menjadi nara sumber dan instruktur agar pelatihan bisa mencapai target.
"Kami ingin Ansor menjadi pelopor masyarakat untuk menangkis bahaya yang ditimbulkan oleh gerakan-gerakan laten yang sangat berpotensi mengancam negara dan agama. Langkah ini kami ambil setelah kami meminta petunjuk kepada jajaran pengurus NU Cabang Kencong tentang kondisi masyarakat yang saat ini dinilai sedang terancam akibat penyebaran alira-aliran sempalan yang tidak sesuai dengan nafas agama dan dasar negara," tandas Abdul Rokhim, ketua GP Ansor Cabang Kencong, kemarin disela acara penutupan ltihan bela negara.
Disinggung apakah di Wilayah Kencong sudah dimasuki aliran dan paham yang berbahaya, Rokhim mengaku hingga saat ini pantauan tim yang diturunkan masih menyebutkan masih belum. Tetapi sudah ada beberapa remaja yang sedang menempuh pendidikan di luar kabupaten sudah terdeteksi kena pengaruh aliran Negara Islam Indonesia. "Dua orang sudah terdeteksi dan tadi malam sudah kami hadirkan dihadapan para kyai dan para tokoh untuk dimintai keterangan,"terangnya.
Gejala ini, lanjut Rokhim harus segera diminimalisir agar tidak meluas. Dua orang yang sudah dimintai keterangan itu sudah bercerita tentang modus yang dilakukan tokoh NII hingga keduanya bisa masuk dan menjadi anggotany. "Alhamdulillah, mereka menyatakan menyesal dan mau kembali kepada jalan yang benar. Dan kamipun memiliki bahan untuk melakukan kajian. Dengan demikian masyarakat bisa kami bentengi,"pungkas Rokhim.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Ahmad Hasan Halim
Terpopuler
1
Soal Tambang Nikel di Raja Ampat, Ketua PBNU: Eksploitasi SDA Hanya Memperkaya Segelintir Orang
2
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
3
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
4
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
5
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
6
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
Terkini
Lihat Semua