12 Pimpinan Ponpes di Indonesia Pelajari Tradisi Negeri Sakura
NU Online · Kamis, 1 November 2007 | 08:32 WIB
Tokyo, NU Online
Keinginan bangsa Jepang untuk mengenal lebih jauh tentang Islam di Indonesia dibuktikan dengan mengundang sebanyak 12 pimpinan pondok pesantren (ponpes) di Indonesia untuk hadir berdialog, sekaligus bertukar pemahaman mengenai Jepang sendiri.
Kedatangan mereka ke Jepang disambut oleh Dubes RI untuk Jepang Jusuf Anwar di Balai Indonesia, Tokyo, Rabu, sekaligus memberikan pengetahuan sekilas mengenai bangsa Jepang dan sejarah kemajuan yang dialaminya.
<>"Kami sengaja diundang Jepang untuk bisa bertukar pengalaman dan saling pengertian, mengenai Islam, mengingat Indonesia memiliki penganut Islam terbesar di dunia," ujar Ketua Ponpes Bali Bina Insani, Haji Ketut I Djamal, mewakili rekan-rekannya.
Dia mengutarakan, apa yang dipelajarinya mengenai Jepang dan tradisinya yang kuat bisa memberikan inspirasi bagi umat Islam Indonesia. Apa yang baik di Jepang nantinya bisa ditiru oleh umat Muslim Indonesia.
"Kami juga mewakili tiga tipe pimpinan pondok pesantren Indonesia, yakni dari yang bertipe tradisional, modern ataupun campuran dari keduanya," kata Muslim asal Bali itu.
Menurut pendamping rombongan, Dr.Arief Subhan MA dari Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, selain Tokyo, rombongan juga akan mengunjungi Kyoto dan Nara. Kegiatan juga dipenuhi dengan kunjungan serta dialog ke sekolah dan perguruan tinggi di kota-kota tersebut, serta berdiskusi dengan pimpinan agama Jepang.
Ke 12 pimpinan ponpes itu berasal dari Poso (tiga orang), Bali (dua), Solo (dua), Sukabumi dan Bogor masing-masing satu ponpes.
Lebih Islami
Sementara itu, dalam sambutannya Dubes Jusuf Anwar menyampaikan bahwa Jepang dan Indonesia akan memperingati 50 tahun hubungan diplomatik kedua negara pada April tahun 2008. Kedua negara juga sepakat untuk meningkatkan hubungan yang berbasis "people to people" (antar-rakyat).
Dubes kemudian mengutarakan kemajuan bangsa Jepang yang tidak terlepas dari ketaatannya yang kuat terhadap tradisi yang dipertahankannya turun temurun, dan memadukannya dengan kehidupan modern.
Ia lantas menyebut contoh, seperti penghormatan terhadap alam yang dijaga sangat kuat, sehingga teknologinya berbasis pada apa yang ada di sekitarnya. Juga penghargaan terhadap sesama manusia.
Hal lainnya yang disinggung adalah soal disiplin, yang memampukan rakyat Negeri Sakura itu bangkit dengan cepat dari keterpurukannya setelah kalah perang. Kemudian soal menjaga kebersihan sehingga membuatnya terhindar dari kerusakan lingkungan dan penyakit.
"Mereka lebih mengamalkan nilai-nilai yang sebetulnya juga ada di Islam. Atau lebih Islami. Kalau saja itu bisa terjadi di Indonesia, tentu kita bisa semaju bangsa Jepang ini," kata Jusuf Anwar yang langsung disambut anggukan kepala peserta lainnya.
Lebih jauh mantan menteri keuangan itu menyampaikan, dalam konteks Islam, rakyat Jepang mampu menyeimbangkan antara hubungan manusia dengan Tuhannya serta hubungan sesama manusia. Bahkan menurut dia lebih kelihatan dalam mengamalkan nilai-nilai kehidupannya dengan sesama manusia. "Ini yang perlu dicontoh, karena mereka tidak sekedar mengucapkannya," katanya lagi.
Dalam pertemuan itu para pimpinan ponpes juga menyampaikan harapannya agar duta besar bisa meningkatkan kunjungan para santri Indonesia ke Jepang dalam menggali nilai-nilai Jepang.
Di Indonesia sedikitnya ada 15.000 pondok pesantren, sementara menurut data Rabithah Mab`ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI NU) tercatat 14 ribu ponpes yang berada dalam naungannya. Jumlah para santri seluruh Indonesia diperkirakan mencapai tujuh juta orang. (ant/bur)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Larangan Pamer dan Bangga dengan Dosa-dosa
2
Khutbah Jumat: Membumikan Akhlak Nabi di Tengah Krisis Keteladanan
3
Khutbah Jumat: Sesuatu yang Berlebihan itu Tidak Baik, Termasuk Polusi Suara
4
Trump Turunkan Tarif Impor Jadi 19 Persen, Ini Syarat yang Harus Indonesia Penuhi
5
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
6
Sejumlah SD Negeri Sepi Pendaftar, Ini Respons Mendikdasmen
Terkini
Lihat Semua