Tafsir

Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 53

Sab, 26 Juni 2021 | 09:00 WIB

Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 53

Alkitab dan Al-Furqan adalah Taurat yang menghimpun kitab suci yang diturunkan dan hujjah yang membedakan hak dan batil. (hamzetwasl.net)


Berikut ini adalah teks, transliterasi, terjemahan, dan kutipan sejumlah tafsir ulama atas Surat Al-Baqarah ayat 53:


وَإِذْ آتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ وَالْفُرْقَانَ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ


Wa idz ātaynā Mūsal kitāba wal furqāna la‘allakum tahtadūna.


Artinya, “Ingatlah ketika Kami memberikan Alkitab dan Alfurqan kepada Musa agar kalian mendapatkan petunjuk,” (Surat Al-Baqarah ayat 53).


Ragam Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 53

Imam Jalaluddin dalam Kitab Tafsirul Jalalain mengatakan, Alkitab yang dimaksud pada Surat Al-Baqarah ayat 53 adalah Kitab Taurat. Sedangkan Al-Furqan adalah kata penjelas dari Al-Kitab, yaitu pemisah antara hak dan batil, serta halal dan haram agar kalian menemukan petunjuk jalan tiada tersesat.


Imam Al-Baidhawi dalam Kitab Anwarut Tanzil wa Asrarut Ta’wil mengatakan, Alkitab dan Al-Furqan adalah Taurat yang menghimpun kitab suci yang diturunkan dan hujjah yang membedakan hak dan batil.


Sebagian ulama mengatakan, Al-Furqan adalah mukjizat Nabi Musa AS yang memisahkan hak dan batil dalam dakwa kebenaran. Ada juga ulama yang mengartikan Al-Furqan sebagai pembeda antara kekufuran dan keimanan.


Al-Furqan, kata sebagian ulama, dapat juga bermakna syariat yang menjelaskan halal dan haram. Sejumlah ulama berarti pembelaan Allah untuk Nabi Musa dari kejahatan musuhnya sebagaimana firman Allah (Al-Anfal ayat 41) “Yawmal furqan,” yaitu hari perang Badar.


Taurat dan Al-Furqan diberikan kepada Nabi Musa agar kalian mendapat petunjuk dengan cara merenungi Al-kitab dan memikirkan ayat-ayat Allah.


Imam Al-Baghowi dalam Kitab Ma’alimut Tanzil fit Tafsir wat Ta’wil menyebut, Alkitab adalah Taurat. Mujahid mengatakan, Al-Furqan tidak lain adalah Taurat itu sendiri yang disebut dengan dua nama.


Al-Kisai mengatakan, Al-Furqan adalah sifat dari Alkitab atau Taurat, yaitu kitab yang memisahkan halal dan haram. Sedangkan Yaman bin Raban mengatakan, yang dimaksud dengan Al-Furqan adalah pembelahan laut agar kalian mendapat petunjuk jalan melalui Taurat.


Imam At-Thabari melalui tafsirnya mengutip sahabat Ibnu Abbas RA, “Al-Furqan adalah gabungan nama Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Furqan.”


Ibnu Zaid, kutip At-Thabari, mengatakan, Al-Furqan pada Surat Al-Anfal ayat 41 merupakan hari Perang Badar, yaitu hari Allah memisahkan hak dan batil.


Demikian juga Allah memberikan Al-Furqan kepada Nabi Musa. Allah memisahkan Bani Israil dari Fir’aun dan pasukannya, kemudian menyelamatkannya. Allah memisahkan kedua kelompok ini dengan pembelaan-Nya. Demikian juga Allah memisahkan Nabi Muhammad dan musyrikin Makkah sebagaimana Musa AS dan Fir’aun.


Adapun Alkitab (penulisan) bermakna maktub (tulisan) agar mereka mendapat peunjuk jalan dan mengikuti kebenaran yang ada di dalamnya karena Allah menjadikan Taurat sebagai petunjuk bagi mereka yang menerima dan mengikuti petunjuk di dalam Taurat.


Pemberian Taurat terjadi setelah mereka keluar dari laut sebagaimana Surat Al-Qashash ayat 43. Sedangkan Abus Su’ud dalam kitab tafsirnya, Irsyadul Aqlis Salim fi Mazayal Kitabil Karim, mengatakan, Al-Kitab merupakan syariat yang memisahkan hak dan batil. Wallahu a’lam. (Alhafiz Kurniawan)