Gus Dur sebagai Katalog Peradaban
Oleh Muhammadun AS*
Tidak terasa, kita telah 100 hari ditinggalkan Gus Dur. Momentum 100 hari wafatnya Guys Dur menjadi refleksi publik dengan beragam perhelatan yang digelar di mana-mana. Tetapi kita tanpa terasa, banyak lubang yang telah ditinggalkan Gus Dur belum mampu diisi oleh penerus bangsa. Perhelatan demi perhelatan yang digelar selama ini jangan hanya "sekedar" menjadi "in memoriam" an sich. Perhelatan tersebut seharusnya mampu menjadi spirit menumbuhkan kembali gelora perjuangan untuk menegakkan tradisi kebangsaan dan kenegaraan di Indonesia.
Terlebih lagi bagi warga nahdliyyin. Janganlah mengenang Gus Dur hanyalah dilakukan dengan beragam ritual an sich, tanpa sebuah perenungan mendalam akan pemikiran dan gerakan Gus Dur dalam menggugah warga NU menjadi mekar dan berkembang seperti sekarang. 40 hari Gus Dur jangan lagi terjebak dengan seremonial yang sesaat, tetapi mengembalikan ruh perjuangan Gus Dur untuk men
Selasa, 13 April 2010 | 02:38 WIB