Pesantren

Pesantren Pandanaran Isi Kemerdekaan dengan Shalawatan

NU Online  ·  Jumat, 12 Agustus 2016 | 05:05 WIB

Sleman, NU Online
Pesantren Sunan Pandanaran mengajak para jama'ah berdzikir dan bershalawat melalui acara Pandanaran Bershalawat untuk Bangsa bersama Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf, Kamis (11/8) malam. Gema shalawat yang diadakan dalam rangka mensyukuri Hari Ulang Tahun Ke-71 Republik Indonesia ini diiringi 200 personel Hadrah Pandanaran di kompleks tiga pesantren setempat.

"Malam ini, kita diajak oleh Habib Syech untuk mengaplikasikan salah satu ajaran Nabi Muhammad, yakni hubbi nabiyyikum, cintailah nabi. Implementasi dari itu adalah dengan bershalawat," kata KH Ahmad Nawawi Dentjik, saat diminta Habib Syech untuk menyampaikan  taushiyah kepada ribuan jama'ah yang hadir.

Sebab, lanjut Pengasuh Pesantren Al-Lathifiyyah Palembang ini, dengan bershalawat, insya Allah keberkahan-Nya akan turun untuk kita semua. Apalagi shalawat kali ini juga dalam rangka memperingati HUT Ke-71 RI.

"Baik rakyat biasa maupun para pembesar kita, itu butuh keberkahan dari Allah SWT. Walau anna ahlal quro aamanu wattaqau lafatahna alaihim barakatin min al-sama' wal ardh, walakin kadzabu faakhadznahum bima kanu yaksibun," tegasnya mengutip Al-Quran surat Al-A'raf ayat 96.

Menurut Imam Besar Masjid Agung Palembang ini, kalau Bangsa Indonesia mendustakan keberkahan dari Allah SWT, maka tunggu kehancuran menghampiri. Karenanya pada malam hari ini, kita meraih bersama-sama makna kemerdekaan serta keberkahan melalui hubbi nabiyyikum.

Sementara menegaskan pernyataan Kiai Nawawi tersebut, Habib Syech lantas memaparkan sejumlah cerita terkait kenapa kita harus mencintai Nabi Muhammad SAW.

"Sebab, Allah SWT akan memberi kasih sayang dan cinta-Nya kepada kita tergantung seberapa besar cinta kita kepada Nabi Muhammad SAW. Jadi ukuran kasih sayang dan cinta Allah SWT kepada kita itu tergantung sejauh mana kita mencintai Nabi Muhammad SAW," terang Habib Syech. (Anwar Kurniawan/Alhafiz K)

Terkait

Pesantren Lainnya

Lihat Semua