Disebar, 100 Santri Tremas Dakwah ke Desa
NU Online · Rabu, 10 Juli 2013 | 15:00 WIB
Pacitan, NU Online
Selama bulan Ramadhan, perguruan Islam Pondok Tremas Pacitan, menerjunkan 100 santri. Mereka disebar ke tiap desa di seluruh wilayah kecamatan di Pacitan, Jawa Timur, dan beberapa daerah Wonogiri, Gunung kidul, dan sukoharjo. Satu santri menempati satu masjid atau mushala.
<>
Menurut santri Tremas, Zaenal Faizin, para santri menjalankan tugas antara lain menjadi imam shalat lima waktu, tarawih, memberikan ceramah dan pengajian, mengurus pelaksanaan zakat fitrah dan bersosialisasi dengan masyarakat.
Selain itu, kata dia, mereka harus siap menjawab pertanyaan permasalahan agama yang berkembang di masyarakat. Apalagi baru-baru ini marak berkembang faham yang tidak sejalan dengan ajaran Ahlussunah wal-Jamaah Nahdlatul Ulama, dan bahkan menentang dari ajaran Islam.
Zaenal menjelaskan, program tersebut dinamakan “Dakwah bil-Hal”, program yang telah dilakukan sejak tahun 1990-an. Program tersebut mewajibkan santri Kelas III Madrasah Aliyah untuk berdakwah di tengah-tengah masyarakat.
“Para santri diwajibkan untuk mengamalkan ilmunya dan bersosialsasi dengan masyarakat sekitar. Dakwah bil hal tersebut juga sebagai wahana melatih para santri agar kelak dapat benar-benar siap terjun dan mengabdi kepada masyarakat di daerah asal masing-masing,” katanya.
Dakwah bil hal, tambah dia, bekerjasama dengan jajaran perangkat desa setempat serta Muspika di wilayah kecamatan, “Ini menjadikan dakwah bil hal ala Pondok Tremas berjalan dengan terorganisir,” pungkasnya.
Redakutr: Abdullah Alawi
Terpopuler
1
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
2
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
3
PBNU Buka Suara Atas Tudingan Terima Aliran Dana dari Perusahaan Tambang di Raja Ampat
4
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
5
Presiden Pezeshkian: Iran akan Membuat Israel Menyesali Kebodohannya
6
Israel Serang Militer dan Nuklir Iran, Ketum PBNU: Ada Kegagalan Sistem Tata Internasional
Terkini
Lihat Semua