Brebes, NU Online
Dengan mengusung visi religius, populis dan berkualitas, Madrasah Aliyah (MA) Asy Syafi’iyyah Jatibarang Brebes, tetap eksis demi mencetak generasi NU. Hal ini dilakukan karena mengemban amanat pendiri madrasah, juga para sesepuh NU di Jatibarang untuk tetap melestarikan dan memajukan NU.
Demikian disampaikan Kepala MA Asy Syafiiyyah Jatibarang Brebes Siti Aminah saat berbincang dengan NU Online di ruang kerjanya, Rabu (1/2)
Tradisi NU, lanjut Aminah, tidak pernah ditinggalkan para siswa di madrasah ini. Antara lain setiap Jumat pagi anak anak membaca surat Yasin dan Asmaul Husna untuk seluruh siswa. Sedangkan setiap pagi, bagi siswa kelas 10 membaca surat-surat pendek dari surat Al Fatihah sampai surat Aduha dan Asmaul Husna. Bagi kelas 11 membaca Surat Waqiah dan Asmaul Husna, dan kelas 12 membaca surat Yasin dan Asmaul Husna.
“Dengan pembiasaan tersebut, setelah lulus mereka mampu menghafal surat-surat tersebut, setidaknya bisa menjadi bekal ketika menjadi imam shalat berjamaah,” tuturnya.
Tidak hanya itu, masih kata Aminah, setiap sebulan sekali dilangsungkan istighotsah dengan bimbingan guru ke-NU-an KH Ghozin Masduki dan ulama setempat.
Pembekalan ketrampilan juga diberikan kepada para siswa, khusus untuk siswa putri diberi keterampilan rias pengantin sedangkan untuk semua siswa putra diberi ketrampilan sablon.
Madrasah yang memiliki 159 siswa tersebut, menempati gedung 2 lantai di atas tanah seluas 400 meter persegi. Madrasah ini diampu 18 guru dan dibantu 5 orang tenaga tata usaha. “Alhamdulillah, sekarang sudah punya tanah 2000 meter persegi di jalan Abimanyu Jatibarang Kidul,” terang Aminah.
Dalam catatan sejarah, madrasah ini berdiri sejak 1985 dan menumpang di MTs Asy Syafiiyah dengan jam pembelajaran sore hari. Kemudian menempati sekolah gedung baru sejak 1995.
Pengembangan dan penataan madrasah terus dilakukan termasuk rencana pindah tempat yang memiliki tanah luas. Prestasi madrasah ini juga cukup dibanggakan karena kerap mendapatkan penghargaan di ajang Popda, Aksioma maupun Porsema di tingkat Kabupaten. Antara lain, juara LCC Aswaja, Olympiade matematika, BTQ, Kaligrafi, puisi religi, debat bahasa arab.
“Untuk pencak silat, kami memiliki sanggar dengan peminat yang sangat banyak termasuk dari siswa di luar madrasah,” pungkasnya. (wasdiun/Abdullah Alawi)