Parlemen

Komisi IX DPR Kabarkan Vaksin Merah Putih Diproduksi Bio Farma pada 2022

Ahad, 24 Januari 2021 | 14:30 WIB

Komisi IX DPR Kabarkan Vaksin Merah Putih Diproduksi Bio Farma pada 2022

Ilustrasi vaksin Covid-19.

Jakarta, NU Online

Wakil Ketua Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Nihayatul Wafiroh telah mengetahui progres produksi vaksin Merah Putih yang ditunggu-tunggu publik. Informasi mengenai vaksin produksi dalam negeri itu didapat saat ia bersama Tim Kunspek Komisi IX DPR menggelar pertemuan dengan Dirut Bio Farma Honesti Basyir di Bandung, Jumat (22/1) kemarin.


“Vaksin Merah Putih produk dalam negeri baru bisa diproduksi secara massal tahun 2022. Vaksin ini diproduksi PT Bio Farma di Bandung, Jawa Barat,” demikian informasi yang didapat Nihayatul Wafiroh, dikutip dari situs resmi DPR RI, Sabtu (23/1) sore.


Saat ini, Bio Farma sedang memproduksi bahan baku vaksin impor dari beberapa negara. Sebanyak 15 juta dosis vaksin Sinovac sudah tiba di Bio Farma dan 1,32 juta sudah terdistribusi ke seluruh provinsi.


“Komisi IX DPR RI sangat berharap bahwa seluruh upaya kita mengatasi pandemi melalui vaksinasi berjalan lancar sesuai rencana," ucap Ninik, sapaan akrab Nihayatul Wafiroh, politisi dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB).


Ia menjelaskan, pertemuan di Bandung kemarin itu merupakan kelanjutan rapat dengan Bio Farma, Menteri Kesehatan, dan Kepala BPOM RI, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, beberapa waktu lalu yang membahas program vaksinasi.  


Hingga Juni 2021 mendatang, Bio Farma akan menerima 144.700.000 dosis vaksin. Selain dari Sinovac China, vaksin produksi Inggris dan Amerika Serikat juga sudah berdatangan di Indonesia.


Menurut Ninik, masyarakat Indonesia sudah hampir 10 bulan berjibaku menghadapi pandemi Covid-19 yang mengharuskan untuk mengubah cara hidup, lalu beradaptasi dengan perubahan hidup itu. 


Ia menegaskan bahwa adanya vaksin menjadi salah satu bagian dari harapan masyarakat Indonesia agar pandemi segera berakhir. Ninik mengajak semua pihak untuk bersyukur karena mendapatkan akses ke beberapa vaksin Covid-19 yang dilakukan kerja sama melalui Bio Farma.


“Program (vaksinasi) ini sangat penting, karena dibiayai APBN dan masyarakat terjamin aksesnya,” tambah Ninik.


Sementara itu Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) RI Bambang Brodjonegoro mengatakan, vaksin Merah Putih bertujuan dalam jangka panjang untuk kesehatan yang bersifat preventif dibanding kuratif. Dengan vaksin, diupayakan akan ada perlindungan dan pencegahan penyakit vaksin.


“Pembuatan vaksin Merah Putih juga jadi cara mempelajari dan memutakhirkan kemampuan teknologi dalam pengembangan vaksin di Indonesia,” kata Bambang dalam webinar Tantangan dan Kebijakan Vaksin Merah Putih Covid-19 di Kanal Youtube Universitas Indonesia, Jumat (22/1) kemarin.


Menurutnya, vaksin Merah Putih jadi momentum untuk pengembangan kemampuan para pengembang vaksin di tanah air. 


Pewarta: Aru Lego Triono

Editor: Fathoni Ahmad