Jatim Gagas Kampung Tangguh Covid-19, Komisi IX DPR: Inovasi Menarik
NU Online · Ahad, 20 Desember 2020 | 05:30 WIB
Patoni
Penulis
Jakarta, NU Online
Anggota Komisi IX DPR RI Anggia Ermarini mengapresiasi inovasi Pemerintah Provinsi Jawa Timur membuat program Kampung Tangguh untuk menekan penyebaran Covid-19. Menurutnya, langkah tersebut cukup efektif karena melibatkan partisipasi masyarakat lokal secara langsung, mulai dari sosialisasi masker, sampai bersatu padu membangun kemandirian ekonomi dan pangan.
“Menurut saya ini inovasi yang menarik, meskipun Jatim masih juara 2 angka tertinggi secara nasional. Tapi ada inovasi seperti Kampung Tangguh, terkadang kita dalam kondisi yang terdesak justru punya ide-ide yang kreatif. Nah, di sini juga menarik untuk dipelajari dan dicontoh daerah-daerah lain,” kata Anggia dilansir dari laman dpr.go.id, Sabtu (19/12).
Legislator dapil Jatim VI dari Fraksi PKB ini menilai, program Kampung Tangguh itu menjadi holistik, kalau semuanya bisa melakukan prosedur dan standar yang disepakati mengenai cara mengatasi pandemi COVID-19 ini. Hal tersebut bisa menjadi cara terbaru yang efektif untuk menekan angka penyebaran COVID-19.
"Menurut saya, kalau terhadap prokes Covid sudah mulai longgar, yah program Kampung Tangguhnya juga longgar. Karena begini, kedisiplinan masyarakat kita itu yang jadi tantangan. Biasanya masyarakat ada atau tidaknya aturan pun tetap tidak disiplin. Maka saya sepakat, program ini melibatkan paritisipasi mulai dari akar rumput seperti komunitas-komunitas dan tokoh-tokoh lokal, itu penting untuk meningkatkan kesadaran mereka,” papar Anggia.
Diungkapkannya, dalam setiap rapat-rapat di Komisi IX DPR RI terkait bagaimana menekan penyebaran Covid-19, yaitu dengan melibatkan peran dari komunitas yang berada di akar rumput. Menurutnya ini sangat penting sekali, karena merekalah yang kemudian setiap hari bertemu dengan masyarakat.
"Saya mengimbau ke depan, agar bisa lebih disiplin dari aturan-aturan yang telah disepakati pada program Kampung Tangguh, sesuai dengan standar yang ditentukan. Kemudian, coba perluas pelibatan partisipasi masyarakat dengan menyasar komunitas-komunitas dan tokoh-tokoh. Karena ngasih tahu orang untuk menerapkan prokes kan susah, tapi jika dengan mereka saya kira lebih didengarkan,” pungkasnya.
Pewarta: Fathoni Ahmad
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua