Parlemen

Anggota Komisi VI Dorong Pemerintah Beri Stimulus untuk Pedagang Pasar Tradisional

Ahad, 6 September 2020 | 13:15 WIB

Anggota Komisi VI Dorong Pemerintah Beri Stimulus untuk Pedagang Pasar Tradisional

Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Nasim Khan. (Foto: dpr.go.id)

Jakarta, NU Online

Para pedagang di pasar-pasar tradisional merupakan entitas yang ikut terdampak wabah virus Corona (Covid-19). Wabah tersebut masih belum berhenti hingga hari ini. Dampaknya pun masih terasa oleh semua kalangan, tak terkecuali para pedagang tersebut.


Melihat hal itu, Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Nasim Khan mengatakan, para pedagang di pasar tradisional itu seharunsya juga mendapat stimulus mengingat daya beli masyarakat yang lemah.


“Para pedagang di pasar tradisional termasuk kelompok yang rentan terhadap dampak buruk Covid-19. Mereka termasuk golongan yang layak menerima bantuan untuk membantu menggerakkan roda perekonomian mereka,” kata Nasim sebagaimana dilansir situsweb resmi DPR RI pada Jumat (4/9/2020).


Pasalnya, Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi), beberapa waktu lalu, merilis omzet pedagang pasal tradisional dalam sebulan terakhir terus mengalami penurunan hingga 60 persen selama Covid-19 mewabah.


Menurut legislator kelahiran 45 tahun yang lalu itu, Pemerintah masih terus berjuang melawan penurunan ekonomi ini dengan berbagai stimulus kebijakan ekonomi yang telah diterapkan. Hal itu guna memitigasi dampak buruk wabah tersebut. Elemen masyarakat juga masih terus sama-sama berjuang mengatasi masalah yang dialami bersama ini.


Karenanya, ia menyatakan harus optimis ekonomi akan menggeliat seperti semula. "Kita harus optimistis, jika wabah sudah berakhir, aktivitas ekonomi masyarakat akan kembali seperti semula. Pasar tradisional akan kembali ramai seperti sediakala," imbuh anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa ini.


Pandemi Covid-19 ini memang telah mengganggu berbagai macam hal, termasuk aktivitas ekonomi masyarakat di semua sektor. Bahkan, data BPS menunjukkan pertumbuhan ekonomi tercatat negatif di kuartal II 2020, kecuali pertanian yang masih tumbuh positif 16,24 persen.


Pria asal Situbondo itu menegaskan pemerintah sudah berusaha keras menanggulangi dampak buruk Covid-19. Ancaman kesehatan dan gangguan perputaran ekonomi masyarakat akibat wabah ini terjadi tidak hanya di Indonesia, melainkan di seluruh dunia.


"Kita berharap tahun depan vaksin sudah dapat diberikan secara massal kepada seluruh masyarakat, sehingga semua kegiatan usaha kembali pulih," harap anggota parlemen daerah pemilihan III Jawa Timur itu.


Pewarta: Syakir NF

Editor: Fathoni Ahmad