I. Dasar
Hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram (QS. Al-Baqarah : 144, 149, 150) yang didalamnya terdapat Kaābah. Qiblat terletak antara masyriq dan maghrib (HR. At-Turmudzi, Ibnu Majah dan Al-Hakim dari Abu Hurairah). Jelasnya al-bait (Kaābah) adalah qiblat bagi orang yang sholat di Masjidil Haram; Masjidil Haram adalah arah qiblat bagi orang yang berada di Tanah Haram (Makkah); Tanah Haram (Makkah) adalah arah qiblat bagi penduduk dunia dari umatku yang berada di belahan dunia timur dan belahan dunia baratĀ (HR. Al-Baihaqi dari Abu Hurairah).
II. Arah Qiblat yang benar
Secara geografis/astronomis kota Makkah yang menjadi arah qiblat penduduk dunia terletak pada 39o49ā34ā LU dan 21o25ā21ā BT. Qiblat ini dari Indonesia berada pada arah barat laut (barat serong ke kanan) dengan ukuran derajat bervariasi antara 21o ā 27o sesuai dengan koordinat (garis lintang dan garis bujur) dari masing-masing daerah di Indonesia. Contoh: Banda Aceh (22o08ā13ā), Pontianak (22o44ā37ā), Palembang (25o36ā33ā), Jakarta (25o08ā31ā) dan Merauke (20o09ā06ā). Lebih jelasnya lihat peta arah qiblat.
<>
III. Arah Qiblat yang salah
Arah ke barat bukanlah arah qiblat yang benar, karena tidak sesuai dengan realitas di lapangan. Menghadap ke arah barat berarti melenceng dari Makkah ke selatan di benua Afrika sejauh ribuan kilometer (lihat peta arah qiblat):
a. Semua wilayah Indonesia yang terletak pada Lintang utara 3o47ā dan seterusnya (ke utara), bila menghadap ke barat lurus dengan Negara Ethiopia.
Contoh: dari Banda Aceh (5o33ā13ā LU) menghadap ke barat lurus dengan Negara Ethiopia; Ini berarti dari Makkah melenceng ke selatan sejauh 1750 km.
b. Semua wilayah Indonesia yang terletak pada 4o39ā LS sampai 3o47ā LU, bila menghadap ke barat lurus dengan Negara Kenya.
Contoh :
1. Dari Pontianak (Katulistiwa) menghadap ke barat lurus dengan Negara Kenya; Ini berarti dari Makkah melenceng ke selatan sejauh 2367 km.
2. Dari Palembang (2o59ā27ā LS) menghadap ke barat lurus dengan Negara Kenya; Ini berarti dari Makkah melenceng ke selatan sejauh 2697 km.
c. Semua wilayah Indonesia yang terletak pada 4o39ā LS dan seterusnya (ke selatan), bila menghadap ke barat lurus dengan Negara Tanzania (Lautan).
Contoh :
1. Dari Jakarta (6o10ā31ā LS) menghadap ke barat lurus dengan Lautan Negara Tanzania; Ini berarti dari Makkah melenceng ke selatan sejauh 3049 km.
2. Dari Merauke (8o28ā53ā LS) menghadap ke barat lurus dengan Lautan Negara Tanzania; Ini berarti dari Makkah melenceng ke selatan sejauh 3305 km.
IV. Mengukur Qiblat
Dewasa ini mengukur qiblat tidaklah sulit, alat untuk mengukur qiblat antara lain menggunakan tongkat Istiwaā, Theodolite dan Roshdul Qiblat.
Roshdul qiblat adalah peristiwa matahari benar-benar di atas Kaābah, sehingga segala sesuatu yang berdiri tegak bayangannya menuju Kaābah. Roshdul Qiblat terjadi setahun sebanyak 2 kali: Mei dan Juli.
V. Isu Pergeseran Arah Qiblat
Isu pergeseran arah qiblat akibat gempa/tsunami menurut penelitian Litbang LF PBNU tidaklah benar, kalaupun ada masjid/musholla arah qiblatnya kurang tepat, hal ini tidak lebih dari pengukuran arah qiblat yang tidak akurat saat dimulainya pembangunan. Kesalahan ini cukup diperbaiki dengan meluruskan garis shaf sholat, tidak perlu dengan cara membongkar bangunannya.
Untuk melihat gambar/peta dengan ukuran lebih besar klik http://www.nu.or.id/oneMODUL/viewPhoto.php?bhs=id&idPhoto=1797
Redaktur: A. Khoirul Anam
Terpopuler
1
Pastikan Arah Kiblat Tepat Mengarah ke Ka'bah Sore ini
2
Operasional Haji 2025 Resmi Ditutup, 3 Jamaah Dilaporkan Hilang dan 447 Meninggal
3
Trump Turunkan Tarif Impor Jadi 19 Persen, Ini Syarat yang Harus Indonesia Penuhi
4
PBNU Terima Audiensi GAMKI, Bahas Isu Intoleransi hingga Konsensus Kebangsaan
5
Kisah Di Balik Turunnya Ayat Al-Qur'an tentang Tuduhan Zina
6
Kick Off Jalantara, Rais Aam PBNU Pimpin Pembacaan Kitab Karya Syekh Abdul Hamid Kudus
Terkini
Lihat Semua