Obituari

Sosok Ibunda Gus Baha Nyai Yuchanidz di Mata Keluarga

Rab, 15 April 2020 | 10:50 WIB

Sosok Ibunda Gus Baha Nyai Yuchanidz di Mata Keluarga

Nyai Hj Yuchanidz dan puteranya, Gus Baha. (Foto: istimewa)

Jakarta, NU Online
Ibunda Rais Syuriyah PBNU KH Ahmad Bahauddin Noersalim, Nyai Hj Yuchanidz Noersalim wafat pada usia 75 tahun. Almarhumah merupakan istri Pengasuh Pesantren Tahfidzul Qur'an di Kragan, Narukan, Rembang, KH Noersalim.

Almarhumah meninggalkan 7 orang putra dan putri, yaitu Wakil Bupati Rembang periode 2001-2006 H Nasirul Makhasin, Kiai Abdul Ro'uf (alm), KH Ahmad Baha'uddin (Gus Baha'), Mufadlotul Izzah, Abdul Khakim, Anggota DPRD Kabupaten Rembang periode 2014-2019 Ziamul Umam (Gus Umam), dan Gus Fuad. 

Gus Umam mengatakan, semasa hidupnya, almarhumah selalu menekankan kedisiplinan dalam belajar kepada putera dan puterinya. Bagi almarhumah, ilmu memiliki kedudukan yang sangat penting.

"Beliau sangat disiplin dalam menerapkan putra-putrinnya untuk selalu belajar," kata Gus Umam lewat pesan singkatnya kepada NU Online, Rabu (15/4).

Bahkan kata Gus Umam, almarhumah  selalu berpesan kepada putra dan putrinya bahwa dirinya tidak meninggalkan dunia (harta), tetapi ilmu. "Beliau selalu berharap agar putera-puterinya tetap belajar untuk khidmah pada ilmu, agama, dan selalu dermawan," ucapnya.

Kepergian ibunda meninggalkan kesedihan mendalam bagi keluarga karena di matanya, almarhumah merupakan sosok yang sabar dan sayang dalam mendidik putera-puteri untuk menjadi anak yang bisa khidmat pada agama.

"Kami atas nama keluarga besar KH Noersalim mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk kerawuhan, dukungan dan doa pada pemakaman ibunda kami Hj Yuchanidz Noersalim, Rabu 15 April 2020. Semoga semua kebaikan bapak/ibu dan saudara/saudari mendapatkan imbalan yang setimpal dari Allah SWT," pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, ibunda Gus Baha mengembuskan nafas terakhirnya pada Rabu (15/4) pukul 08.00 WIB di RSUD DR Soetrasno, Rembang, Jawa Tengah. Almarhumah wafat karena penyakit lambung yang dideritanya.

Pewarta: Husni Sahal
Editor: Fathoni Ahmad