Obituari
Innalillahi, Ibunda Gus Baha Nyai Hj Yuchanidz Wafat
NU Online · Rabu, 15 April 2020 | 03:15 WIB
Ilustrasi. (NU Online)
Jakarta, NU Online
Kabar duka datang dari Pesantren Al-Qur'an yang berlokasi di Narukan, Kragan, Rembang, Jawa Tengah. Ibunda Rais Syuriyah PBNU KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha, Nyai Hj Yuchanidz Noersalim wafat pada Rabu (15/4) RSUD DR Soetrasno Rembang, Jawa Tengah. Almarhumah dikabarkan wafat karena penyakit lambung yang dideritanya.
"Telah dipanggil kehadirat Allah SWT, ibunda tercinta Nyai Hajjah Yuchanidz Noersalim di RSUD DR Soetrasno Rembang. Semoga Allah memberikan anugerah ampunan-Nya dan husnul khatimah. Aamiin Ya Robbal ‘Alamiin," kata putera almarhumah Nyai Hj Yuchanidz, Abdul Chakim Noersalim lewat pesan singkat yang diterima NU Online, Rabu (15/4).
Rencananya, jenazah almarhumah akan disemayamkan pada pukul 14.00 WIB di halaman Pondok Pesantren Al-Qur'an Desa Narukan, Kragan, Rembang, Jawa Tengah.
Abdul Hakim mewakili keluarga almarhumah menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh handai taulan atas kekhilafan dan kesalahan almarhumah sewaktu masih hidup dan berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu keluarganya.
“Semoga Allah memberikan anugerah keberkahan untuk kita semua. Amin Ya Robbal ‘Alamiin,” ucap Abdul Hakim.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لها وَارْحَمْها وَعَافِها وَاعْفُ عَنْها وَأَكْرِمْ نُزُلَها وَوَسِّعْ مُدْخَلَها وَاغْسِلْها بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّها مِنْ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الْأَبْيَضَ مِنْ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْها دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِها وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِها وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِها وَأَدْخِلْها الْجَنَّةَ وَأَعِذْها مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ أَوْ مِنْ عَذَابِ النَّارِ
Pewarta: Husni Sahal
Editor: Fathoni Ahmad
Terpopuler
1
Soal Tambang Nikel di Raja Ampat, Ketua PBNU: Eksploitasi SDA Hanya Memperkaya Segelintir Orang
2
Meski Indonesia Tak Bisa Lolos Langsung, Peluang Piala Dunia Belum Pernah Sedekat Ini
3
Pentingnya Kematangan Pola Pikir dan Literasi Finansial dalam Perencanaan Keuangan
4
PBNU Rencanakan Indonesia Jadi Pusat Syariah Dunia
5
Sejarawan Kritik Penulisan Sejarah Resmi: Abaikan Pluralitas, Lahirkan Otoritarianisme
6
Sunnah Puasa Ayyamul Bidh di Pertengahan Bulan Dzulhijjah 1446 H Hari Ini dan Esok
Terkini
Lihat Semua
