Obituari

Innalillahi, Pengasuh Pesantren Nurul Hikmah Bumiayu Brebes KH Muallim Wafat

Kam, 7 Januari 2021 | 07:00 WIB

Innalillahi, Pengasuh Pesantren Nurul Hikmah Bumiayu Brebes KH Muallim Wafat

Almarhum KH Muallim (Foto: dokumen keluarga)

Brebes, NU Online  
Innalillahi Wainna ilaihi raajiuun, dunia pesantren kembali kehilangan pengasuhnya karena meninggal dunia. Kali ini, yang dipanggil Allah SWT adalah Pengasuh Pesantren Nurul Hikmah Tegong Purbanala, Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah KH Muallim. 

 

"Beliau meninggal dunia dalam usia 57 tahun pada Kamis (7/1) sekitar pukul 07.00 WIB di rumah duka karena sakit," ungkap Pengasuh Pesantern Al-Hikmah 2 Benda Sirampog KH  Sholahudin Masruri di sela ta'ziyah di rumah duka.

 

Kata Gus Sholah, almarhum awal mengabdi sebagai pengasuh di Pesantren Al-Hikmah sebelum dipisah. Namun sekarang mengasuh di Pesantren Al-Hikmah 1 dan akhirnya memimpin Pesanten Nurul Hikmah Tegong Purbanala, Jatisawit, Bumiayu. 

 

“Di Al-Hikmah 1, Almarhum memberi materi Nahwu Shorof hingga sebelum sakit. Namun dalam keseharian lebih dikenal sebagai mubaligh kondang di wilayah Bumiayu dan sekitarnya,” ungkapnya.

 

Gus Sholah menerangkan, Kiai Muallim meninggal akibat penyakit diabetes yang menderanya sejak 5 tahun terakhir. Untuk pemakaman, masih menunggu putra putrinya yang masih di luar kota. Almarhum meniggalkan seorang istri dan 4 orang anak.

 

Pesantren Nurul Hikmah Tegong, Jatisawit, Bumiayu dikelola dalam sebuah yayasan berbasis agama. Pondok ini untuk mendukung pendidikan dalam rangka mencetak manusia yang berilmu dan berakhlakul karimah.  Berlokasi di daerah Bumiayu Brebes yang merupakan basis agama Islam tepatnya desa Tegong, Jatisawit, Kecamatan Bumiayu. 

 

satu yang unik jika beliau mengisi pengajian, beliau selalu membawa santrinya untuk mengiringi beliau jika ada pengajian dan tentunya atas persetujuan yang punya hajat. Beliau berceramah dengan bahasa jawa dan humoris hingga orang yang mendengarkannya pun terpingkal-pingkal dibuatnya dan tak ketinggalan para pejabat pun disindirnya karena memang beliau blak-blakan orangnya. 

 

Pesantren Nurul Hikmah dikatakan besar juga tidak dikatakan kecil juga tidak, mempunyai 5 kamar untuk santri putra dan masing-masing kamar mampu menampung 12-15 orang ditambah 3 kamar untuk santri putri dan aula yang lumayan cukup besar untuk menampung semua santri jika ada pengajian. 

 

Mengenai kegiatan pengajian, karena semua santri rata-rata bersekolah jadi waktu pengajian pun disesuaikan dengan waktu yang kosong. Pengajian dimulai sehabis santri pulang sekolah yaitu jam 14.00 sampai jam 15.00 dilanjutkan jam 16.00 sampai jam 17.30 itu untuk pengajian kitab-kitab dan kitabnya pun berbeda-beda tergantung kelas masing-masing. 

 

Sehabis shalat maghrib berjamaah dilanjutkan dengan pengajian Al-Qur’an sampai menjelang shalat isya dan setelah shalat isya ada pengajian lagi yaitu kitab-kitab yang juga berbeda-beda tergantung kelas masing-masing. Kira-kira jam 21.00 santri semua diwajibkan muthalaah atau belajar baik itu belajar ilmu agama atau ilmu umum. 

 

Kontributor: Wasdiun
Editor: Abdul Muiz