Nasional

Wujudkan Swasembada Daging dengan Pengawasan terhadap Sapi Indukan

Sen, 12 Agustus 2019 | 08:45 WIB

Wujudkan Swasembada Daging dengan Pengawasan terhadap Sapi Indukan

Monitoring oleh pihak Kementan dengan jajaran Polri di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Kota Banjar

Kota Banjar, NU Online
Pemerintahan Republik Indonesia terus berupaya meningkatkan percepatan populasi sapi potong. Karena pada tahun 2026 Indonesia menargetkan dapat memenuhi swasembada daging. Hal tersebut disampaikan oleh Iis Meilia selaku Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Banjar, Jawa Barat, Ahad (11/8).
 
Realisasi di lapangan guna tercapainya target tersebut maka Kementerian Pertanian (Kementan) mengadakan program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Usus Siwab). Tujuan utamanya yaitu untuk mengendalikan pemotongan hewan betina yang masih dalam masa produktif.
 
"Intinya adalah pengawasan terhadap pemotongan betina produktif, berkaitan dengan program pemerintah Upsus Siwab yang salah satunya pengendalian pemotongan betina produktif," terangnya kepada NU Online.
 
Dengan demikian, diharapkan populasi hewan potong yang berada di dalam Negeri akan terpantau, populasi yang dihasilkan pun akan meningkat, sehingga jumlah hewan potong yang tersedia akan bertambah jumlahnya secara signifikan.
 
"Upsus Siwab merupakan salah satu program pemerintah yang dicanangkan Kementerian Pertanian untuk mengakselerasi percepatan target pemenuhan populasi sapi potong dalam negeri," terangnya.
 
Selain merealisasikan swasembada daging, diharapkan peternak pun mandiri dan sejahtera. Karena apabila populasi hewan ternaknya bertambah, maka secara otomatis penghasilan yang didapatkan dari penjualan hewannya pun meningkat.
 
"Salah satu upaya dalam mewujudkan kemandirian pangan asal ternak dan meningkatkan kesejahteraan peternak sekaligus mengejar swasembada daging tahun 2026," harapnya.
 
Selanjutnya, guna melancarkan program tersebut, sapi betina yang masih produktif terus diawasi supaya dapat menghasilkan anakan dengan maksimal. "Sapi-sapi indukan yang masih produktif diupayakan menghasilkan pedet secara optimal," tuturnya.
 
Untuk kelancaran program, Kementan jalin kerjasama dengan Polisi Republik Indonesia (Polri) dalam pengawasan program tersebut. Hal itu bertujuan supaya pemantauan di lapangan dapat dilakukan lebih luas dan maksimal,  terlebih saat Hari Raya Idul Adha, tentunya pengawasan harus ditingkatkan.
 
"Karena pada momen idul adha ini banyak masyarakat yang berkurban, maka diperlukan juga pengawasan terhadap pemotongan betina produktif," tukasnya.

Sementara itu, Kombes Pol. Asep Teddy yang turut melakukan survei menyampaikan bahwa selain menangkal kenaikan harga hewan yang tinggi, kesehatan hewan pun dilakukan. Pihaknya tidak mau ada penyelewengan dalam pendistribusian dan penyembelihan hewan kurban di bawah standar yang sudah diterapkan.
 
"Monitoring dan pengawasan untuk menangkal naiknya harga dan kondisi hewan kurban yang tidak sehat dan tidak ada penyimpangan dalam distribusi dan penyembelihan hewan ternak," tuturnya.
 
Selanjutnya, dirinya memaparkan bahwa kegiatan yang dilaksanakan merupakan realisasi kerjasama antara Kementerian Pertanian dan Polri dalam mengantisipasi adanya lonjakan harga hewan yang tinggi, kelangkaan, hewan tidak sehat dan penyelewengan.
 
"Kegiatan monitoring ini kami laksanakan selain menindaklanjuti MOU Polri dengan Kementrian Pertanian, untuk menangkal naiknya harga, kelangkaan hewan kurban, maupun antisipasi hewan kurban yang yang tidak sehat, serta antisipasi penyimpangan dalam distribusi dan penyembelihan hewan ternak," papar Kombes Pol. Asep Teddy.
 
Kegiatan yang dipusatkan di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Kota Banjar serta tempat penampungan sapi atau hewan kurban di lingkungan Banjarkolot Kecamatan Banjar Kota Banjar Jawa Barat dihadiri oleh Tim gabungan Mabes Polri Kombes Pol. Asep Teddy, Kompol Husen, rombongan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementrian Pertanian Widartono, Kapolres Banjar AKBP Yulian Perdana, Kasat Intelkam dan Kasat Binmas serta Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Banjar. (Wahyu Akanam/Zunus)