Jakarta, NU Online
Sedikitnya 200 orang memadati lobi kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) jalan Kramat Raya nomor 164, Jakarta Pusat, Selasa (31/7) siang. Mereka datang untuk mendaftarkan diri sebagai peserta ‘Mudik Bersama 2012’ yang rutin digelar PBNU melalui Lembaga Takmir Masjid (LTM) NU.<>
Untuk menjadi peserta ‘Mudik Bersama 2012’, mereka cukup membawa fotokopi KTP. Peserta mengisi lembaran formulir yang akan dibagikan panitia. Pengisian formulir ini akan memudahkan pendataan dan pendistribusian nomor bangku bus.
Selasa ini adalah hari kedua pendaftaran peserta ‘Mudik Bersama 2012’. Hari pertama pendaftaran dibuka kemarin, Senin 30 Juli 2012. Kemarin, panitia menerima 500 pendaftar. Targetnya, “Panitia menyediakan 40 bus,” kata seorang petugas keamanan PBNU yang menemani para pendaftar. Jumlah itu kemungkinan bertambah/
Saat menunggu kedatangan panitia, para calon peserta ‘Mudik Bersama 2012’ duduk di halaman masjid An-Nahdliyah. Tetapi tidak sedikit dari mereka, berdiri dan berjalan kian kemari untuk sekadar melepas rasa jemu. Bahkan ada yang bercakap-cakap dengan petugas keamanan. Ini bisa dimaklumi karena mereka umumnya datang sejak pukul 09.00 pagi.
“Saya datang dari jam setengah sepuluh,” kata Tugimin (41), seorang pekerja yang tinggal di bilangan Pulo Gadung kepada NU Online saat menunggu kedatangan panitia, Selasa (31/7) siang.
Selain fotokopi KTP, Tugimin memperlihatkan fotokopi Kartu Keluarga kepada NU Online di sela antrean, tepat depan batu peresmian gedung PBNU yang ditandatangani KH. Abdurrahman Wahid, mantan Presiden keempat RI. Ia akan mendaftarkan istri dan dua anaknya sekaligus.
NU memang harus mengabdi kepada rakyat kecil. Bayangkan saja? Kalau satu tiket bus 300 ribu rupiah, saya sekeluarga berempat punya duit darimana untuk empat tiket, tutup Tuguimin yang akan mengambil tujuan Sragen Jawa Tengah, sambil pamit kepada NU Online mengambil air sembahyang Dzuhur.
Redaktur: A. Khoirul Anam
Penulis : Alhafiz Kurniawan
Terpopuler
1
Innalillahi, Nyai Nafisah Ali Maksum, Pengasuh Pesantren Krapyak Meninggal Dunia
2
Keutamaan Bulan Muharram dan Amalan Paling Utama di Dalamnya
3
Innalillahi, Buya Bagindo Leter Ulama NU Minang Meninggal Dunia dalam Usia 91 Tahun
4
Waketum PBNU Jelaskan Keistimewaan Belajar di Pesantren dengan Sanad
5
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Hikmah Hijrah Nabi Muhammad kanggo Generasi Milenial lan Z
6
Khutbah Jumat: Menyadari Hakikat Harta dan Mengelolanya dengan Baik
Terkini
Lihat Semua