Wapres: Toleransi Kita Diperhatikan Dunia dan Minta Tulisan Indonesia Diterjemahkan ke Arab
NU Online · Selasa, 31 Oktober 2023 | 09:00 WIB

Wapres KH Ma'ruf Amin saat menghadiri Pembukaan STQH Nasional Ke-27 di Jambi, Senin (30/10/2023). (Foto: Setwapres)
Syarif Abdurrahman
Kontributor
Jambi, NU Online
Wakil Presiden Republik Indonesia Prof KH Ma'ruf Amin mengatakan saat ini banyak ulama dunia yang mengakui dan mengapresiasi kerukunan umat beragama di Indonesia. Meskipun begitu, Pemerintah Indonesia bersama Kementerian Agama RI hingga saat ini masih terus melakukan sosialisasi modernisasi beragama ke masyarakat.
"Kita sangat serius memperkuat moderasi beragama sebagai pondasi kerukunan dan harmoni dan sudah diakui negara lain," jelasnya saat pembukaan Seleksi Tilawatil Qur'an dan Musabaqoh Hadits di Arena Utama H Abdurrahman Sayoeti, Kota Jambi, Provinsi Jambi, Senin (30/10/2023).
Pengakuan tokoh agama internasional tersebut disampaikan langsung kepadanya. Bahkan kehidupan beragama di Indonesia jadi percontohan bagi banyak negara. Tak jarang perwakilan dari berbagai negara datang untuk belajar mengelola kerukunan umat beragama di Indonesia.
"Banyak ulama dunia mengakui bahwa datang ke Indonesia bukan untuk mengajarkan toleransi, tapi belajar ke Indonesia bab toleransi," imbuhnya.
Kiai Ma'ruf menambahkan, beberapa ulama di Timur Tengah bahkan meminta tulisan tentang kerukunan umat beragama di Indonesia diterjemahkan kedalam bahasa Arab dan Inggris.
"Kata mereka juga, tidak saatnya lagi bahasa Arab diterjemahkan ke bahasa Indonesia. Justru bahasa Indonesia diterjemahkan ke Arab. Sehingga orang Arab tahu tentang Indonesia membangun kehidupan toleransi," ujarnya.
Kerukunan umat beragama di Indonesia juga tidak lepas dari tingginya literasi Al-Qur'an di nusantara. Hasil survei indeks literasi Al-Qur'an Indonesia tahun 2023 yang diselenggarakan Kementerian Agama tahun 2023 mencapai angka 66 atau kategori tinggi.
"Saya minta literasi Al-Qur'an Indonesia terus ditingkatkan di tengah perkembangan teknologi dan arus informasi digital. Saya meyakini tantangan yang berat saat ini justru menurut generasi Qurani yang semakin kuat," pintanya.
Dikatakannya, ketika umat Islam bisa menjaga kerukunan dalam kehidupan sosial maka akan banyak hal yang bisa sumbang kan untuk Indonesia dan dunia.
Sejak awal kemajuannya, umat Islam telah menyumbang banyak penemuan untuk kemajuan dunia hingga era modern. Baik di bidang kedokteran, pendidikan, seni, dan budaya, musik, teknik, bahkan seduhan kopi dilakukan tokoh Muslim di abad 14.
"Sebagai negara Muslim terbesar di dunia, Indonesia juga mengharapkan bidang ekonomi. Targetnya jadi pusat ekonomi halal tahun 2024," pungkasnya.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat HUT Ke-80 RI: 3 Pilar Islami dalam Mewujudkan Indonesia Maju
2
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
3
5 Poin Maklumat PCNU Pati Jelang Aksi 13 Agustus 2025 Esok
4
Kantor Bupati Pati Dipenuhi 14 Ribu Kardus Air Mineral, Demo Tak Ditunggangi Pihak Manapun
5
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
6
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
Terkini
Lihat Semua