Nasional

Wapres RI Ingatkan Radikalisme Ancaman Nyata 

Rab, 27 November 2019 | 10:00 WIB

Wapres RI Ingatkan Radikalisme Ancaman Nyata 

Wapres RI bersama Rektor Unisma dan Gubernur Jawa Timur. (Foto: NU Online/Imam Kusnin Ahmad)

Malang, NU Online
Universitas Islam Malang (Unisma) Jawa Timur resmi meluncurkan komitmen sebagai ‘Kampus Pelopor Gerakan Anti Radikalisme’. Peluncurannya dihadiri Wakil Presiden RI, KH Ma'ruf Amin yang pada kesempatan tersebut turut menyampaikan kuliah umum.
 
Wapres Ma'ruf Amin mengatakan, pihaknya mengapresiasi inisiasi Unisma bagi gerakan anti radikalisme yang dianggap sangat relevan dengan kehidupan saat ini.
 
"Gerakan Unisma anti radikalisme sangat relevan dengan situasi sekarang ini. Radikalisme mengancam kehidupan kita sebagai negara, masyarakat, umat beragama, umat Islam khususnya warga NU," kata Ma'ruf Amin di sela-sela kuliah umum dan peluncuran gerakan anti radikalisme di Unisma, Rabu (27/11).
 
Menurut wapres, radikalisme adalah suatu penyakit yang harus diberantas agar tercipta kehidupan yang lebih baik.
 
"Radikalisme terjadi dan mendompleng banyak unsur kehidupan. Ada radikalisme dengan dalih agama, supremasi etnis dan kelompok tertentu. Radikalisme adalah penyakit yang harus diperangi untuk kehidupan lebih baik," tegasnya.
 
Kiai Ma'ruf Amin menjelaskan, radikalisme dalih agama adalah yang paling banyak digunakan, seperti dalih agama Islam.
 
"Kita harus mengakui bahwa Islam sebagai agama yang memberikan rahmat bagi seluruh semesta. Tapi, digunakan oleh pihak tidak bertanggungjawab untuk mencapai tujuan dengan kekerasan. Bagaimana Islam mengajarkan permusuhan dengan sesama, padahal itu tidak ada sikap mendorong seperti itu," terangnya.
 
Di sisi lain, wakil presiden menambahkan kemiskinan merupakan salah satu faktor penyebab seseorang terpengaruh melakukan tindakan radikalisme, sehingga perlu penguatan ekonomi dari tataran bawah.
 
"Pengembangan ekonomi umat harus menjadi ujung tombak dalam menangkal radikalisme. Itu apa yang saya sebut sebagai pembangunan ekonomi dari bawah ‘bottom up economic development’ atau arus baru," paparnya.
 
Sementara, Rektor Unisma, Maskuri mengatakan, pihaknya mengusulkan agar kementerian dan lembaga terkait untuk mendirikan laboratorium anti radikalisme.
 
"Kami usul perlu adanya laboratorium anti radikalisme lintas kementerian dan Unisma siap menjadi bagian tersebut," harap Maskuri yang turut diamini oleh jajaran akademisi dan ribuan mahasiswa kampus setempat. 
 
 
Kontgributor:  Imam Kusnin Ahmad
Editor: Ibnu Nawawi