Daerah

Museum dan Perpustakaan KH Masjkur Segera Dibangun

Jum, 15 November 2019 | 02:00 WIB

Museum dan Perpustakaan KH Masjkur Segera Dibangun

Pengurus Yayasan Masjid Sabilillah dan keluarga besar NU Malang Raya usai tasyakuran diraihnya gelar pahlawan bagi KH Masjkur. (Foto: NU Online/Imam Kusnin A)

Malang, NU Online
Para pengurus Yayasan Masjid Sabilillah dan keluarga besar NU Malang Raya, Jawa Timur berkeinginan mendirikan perpustakaan dan museum KH Masjkur. Hal tersebut menyusul diberikannya Komandan Lasykar Sabilillah itu anugrah gelar pahlawan nasional oleh negara beberapa hari lalu.
 
Keingingan disampaikan Ketua III bidang sosial masyarakat Yayasan Masjid Sabilillah Malang, HM Mas’ud Said saat acara tasyakuran di Singosari Malang.
 
“Ya, kami semua berkeinginan dan punya harapan bahwa serta mengusulkan setelah ini ada perpustakaan dan museum KH Masjkur,’’ kata Mas’ud kepada NU Online, Jumat (15/11) pagi.
 
Mengapa harus ada perpustakaan dan museum KH Masjkur? Menurut Ketua Pengurus Wilayah (PW) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jatim itu, warga nahdliyin dan masyarakat Malang Raya agar tidak kehilangan sejarah. Bahwa di Singosari Malang pernah ada seorang tokoh atau pahlawan besar yang dulu menggerakkan dan ikut berjuang mempertahankan kemerdekaan yang akhirnya muncul hari pahlawan 10 November 1945. Tokoh itu bernama KH Masjkur. 
 
“Ini memang keinginan dan usulan yang prosesnya pasti tidak gampang. Namun rencana dan keingingan ini perlu dipikirkan agar generasi mendatang dan warga masyarakat yang lain ingin mengetahui pahlawan dari Jawa Timur KH Masjkur mantan komandan Sabilillah bisa datang ke Malang. Dan masalah ini sudah kami sampaikan ke Gubernur Jawa Timur, Khofifah,” ujar Mas’ud.
 
Menurut mantan staf khusus presiden dan staf khusus menteri sosial tersebut, membuat museum dan perpustakaan tidak gampang dan perlu proses panjang. Namun semua itu bisa terwujud manakala ada keberanian untuk melangkah.
 
”Sama, Kiai Masjkur bisa mendapat gelar pahlawan nasional seperti saat ini prosesnya sangat panjang dan perlu waktu. Untuk itu kalau semuanya berkeinginan memwujudkan itu, insyaallah akan meridhai dan memudahkan rencana baik ini,’’ ucap Mas’ud.
 
Dirinya juga mengungkapkan sedikit proses turunnya gelar pahlawan nasional bagi KH Masjkur. Menurutnya prosesnya sangat panjang dan perlu waktu. Seseorang bisa lolos dan bisa mendapat anugrah pahlawan nasional ada beberapa syarat khusus. Setidaknya ada tujuh hal. Di antaranya administrasi. 
 
“Calon pahlawan yang diajukan administrasinya harus komplit. Misalnya biodata dan biografi perjuangan," katanya.
 
Kiai Masjkur pernah berjuang di Trenggalek bersama Jenderal Soedirman. Tim melakukan pengecekan ke sana dan ada saksi hidup mantan anggota Gerakan Pemuda (GP) Ansor yang membenarkan bahwa Kiai Masjkur pernah berjuang bersama Jenderal Sodirman beserta tempat dan cerita heroiknya.  
 
"Kalau tidak ada bukti otentik seperti itu jangan berharap diterima oleh tim penerima anugerah pahlawan,” tandasnya.  
 
Kontributor: Imam Kusnin Ahmad
Editor: Ibnu Nawawi