Nasional 1 ABAD NU

Wapres Ingatkan NU Perlu Kembangkan Mabadi Khaira Ummah untuk Bentuk Umat Kuat

Rab, 1 Februari 2023 | 14:35 WIB

Wapres Ingatkan NU Perlu Kembangkan Mabadi Khaira Ummah untuk Bentuk Umat Kuat

Wapres KH Ma'ruf Amin saat memberikan sambutan pada Malam Anugerah Satu Abad NU di Teater Tanah Airku, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Selasa (31/1/2023). (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online 
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin menyampaikan bahwa Nahdlatul Ulama sudah membangun perekonomian sejak tahun 1938 melalui Syirkah Muawanah, Koperasi Saling Membantu, yang diinisiasi KH Mahfudz Shiddiq.


Hal tersebut didasarkan pada tiga prinsip untuk menjadi umat terbaik, yaitu kejujuran (al-shidqu), amanah dan memenuhi janji (al-amanah wal wafa bil ahdi), dan saling membantu (al-taawun).


"Ini semacam corporate culture, gerakan ekonomi umat 1938," ujarnya saat memberikan sambutan pada Malam Anugerah Satu Abad NU di Teater Tanah Airku, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Selasa (31/1/2023).


Mabadi khaira ummah itu kemudian dikembangkan menjadi lima. Tiga hal tersebut di atas ditambah dua hal lain, yakni keadilan (al-adalah) dan konsisten (al-istiqamah).


"Ini saya kira perlu dikembangkan lagi sehingga menjadi kekuatan dan upaya pemberdayaan agar umat NU menjadi umat kuat," katanya.


Selain itu, NU juga perlu melakukan perbaikan untuk tanah air. Sejak dahulu, NU memang dan senantiasa menjadikan cinta tanah air bagian dari iman sebagai salah satu prinsipnya.


"Karena itu, mars ya lal wathan itu terus digaungkan sebagian suatu spirit yang harus kita bangun dalam rangka mencintai tanah air," katanya.


Perbaikan terhadap tanah air juga dilakukan dengan senantiasa menjaga negeri dari segala macam bentuk penjajahan yang berupaya merusak dan memecah belah bangsa.


"Ini bagian daripada tugas NU," kata Mustasyar PBNU itu.


Perbaikan yang dilakukan NU ini penting dalam rangka menguatkan negara di dalam pembangunan menuju Indonesia yang lebih maju dan cita-cita Indonesia Emas 2045 nanti.


Di tingkat global, NU juga harus mengambil upaya perbaikan. Sebab, Islam merupakan rahmat bagi seluruh alam. Bahkan pendirian NU juga tidak ditujukan bagi segenap Nahdliyin atau bangsa Indonesia saja, melainkan untuk dunia juga.


Hal ini tampak dari lambang NU yang menunjukkan simbol bumi dengan huruf dlad dari kata Nahdlah yang melintangi bumi itu. Artinya, kelahiran NU mempunyai misi kesejagatan.


"Tulisannya itu dlad-nya itu mengelilingi dunia. Jadi istilahnya itu men-dlad-kan dunia. Dlad itu ajaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah rahmatan lil alamin," katanya.


Pewarta: Syakir NF
Editor: Syamsul Arifin