Nasional

Wapres Ajak Warga NU Jaga Keselamatan Negara dari Pihak yang Memanfaatkan Isu Covid

Sel, 27 Juli 2021 | 06:15 WIB

Wapres Ajak Warga NU Jaga Keselamatan Negara dari Pihak yang Memanfaatkan Isu Covid

Wakil Presiden Republik Indonesia, KH Ma'ruf Amin (Foto: Dok Wapres)

Jakarta, NU Online
Wakil Presiden Republik Indonesia, KH Ma'ruf Amin mengajak warga Nahdliyin bersama-sama menjaga keselamatan negara dari pihak-pihak yang menjadikan Covid-19 dan kesulitan ekonomi sebagai alat guna membangun ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

 

"Selain kita menjaga dan mengobati dari pada wabah ini, yang harus kita jaga secara lebih besar ialah keselamatan negara," kata Kiai Ma'ruf dalam Khataman Shalawat Nariyah dan Doa Keselamatan Bangsa dari Wabah, yang digelar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) secara virtual melalui TVNU, pada Senin (26/7).

 

Hal itu, menurut Kiai Ma'ruf adalah kewajiban bersama termasuk para ulama dan kiai, untuk menjaga dari upaya pihak-pihak yang menjadikan musibah dan cobaan dari Allah sebagai alat guna menimbulkan kegaduhan.

 

"Ini adalah cobaan, dalam menghadapi Covid dan krisis ekonomi, kita juga dihadapkan dengan goncangan informasi yang membanjiri di mana-mana. Sehingga terjadi kesamaran antara yang benar dan tidak, hal ini sulit untuk dibedakan," tutur Kiai Ma'ruf.

 

Menurut Kiai Ma'ruf, menanggulangi pandemi Covid-19 ialah suatu kewajiban bagi semua yang merupakan bagian tanggung jawab kebangsaan. Sebab, hal tersebut bagian dari hubbul wathan minal iman, sebagaimana yang dituntunkan Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari.

 

Ketika negara terancam oleh penjajah, sambung Kiai Ma'ruf, segera mungkin Hadratussyekh melakukan langkah strategis dengan membuat fatwa jihad yang kemudian dilanjutkan oleh PBNU sebagai resolusi jihad.

 

"Itu artinya, bahwa beliau memiliki niat hubbul wathan yang tinggi. Ketika ada tanggung jawab kebangsaan muncul, segera direspons tanpa menunggu perintah atau diminta terdahulu," tutur Wapres.

 

Resolusi jihad, kata Kiai Ma'ruf, adalah bukti yang pernah dilakukan. Apalagi dalam menghadapi wabah Covid, hal ini bukan hanya menjadi mas'uliyah wathoniyah (tanggung jawab kenegaraan) melainkan mas'uliyah diniyah (tanggung jawab keagamaan).

 

Dalam kesempatan itu, Wapres KH Ma'ruf Amin juga menyampaikan apresiasi pemerintah terhadap NU yang terus berusaha untuk bersama-sama menanggulangi Covid-19. Selain memanjatkan doa dalam rangka menanggulangi musibah, fitnah, dan cobaan.

 

"Dunia ini adalah tempat kita diuji dan dicoba. Kalau kita ingin menghindarkan diri dari musibah dan cobaan, hal itu tidak mungkin, karena ini memang menjadi aturan Allah," tuturnya.

 

Karena kita, lanjut Kiai Ma'ruf, di dalam perjalanan menuju tempat menetap di akhir untuk memperoleh balasan dari Allah. Sebab itu jika tidak ada ujian dan cobaan, bagaimana balasan itu akan diberikan. 

 

"Oleh sebab itu jangan menganggap berat terjadinya berbagai keluhan dan kesulitan. Jadikan itu menjadi suatu hal yang harus kita terima, sebagaimana Allah mengatakan; kami jadikan kebahagiaan kamu, menjadi cobaan untuk kebahagiaan kamu," pungkas Kiai Ma'ruf.

 


Kontributor: Disisi Saidi Fatah

Editor: Zunus Muhammad