Nasional RISET BLA JAKARTA

Wamenag: Produk Kelitbangan Harus Jadi Acuan Kebijakan

Sen, 30 Desember 2019 | 05:15 WIB

Wamenag: Produk Kelitbangan Harus Jadi Acuan Kebijakan

Wakil Menteri Agama H Zainut Tauhid Saadi membuka resmi Ekspose 2019 Produk Kelitbangan di Auditorium KH M Rasjidi Kemenag Jl MH Thamrin No 6, Jakarta, Senin (30/12). (Foto: Filman/Balitbang Kemenag)

Jakarta, NU Online
Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta (BLAJ) menyelenggarakan kegiatan Ekspose 2019 Produk Kelitbangan di Auditorium KH M Rasjidi Kementerian Agama RI, Jl MH Thamrin No 6, Jakarta Pusat, Senin (30/12).

Wakil Menteri Agama H Zainut Tauhid Saadi membuka langsung acara tahunan tersebut yang merupakan kegiatan desiminasi berbagai produk dan hasil penelitian unggulan yang dilakukan BLAJ selama 2019.

Dalam sambutannya, Wamenag menyampaikan bahwa hasil penelitian Badan Litbang harus dapat dimanfaatkan sebaik mungkin oleh Kementerian Agama sebagai acuan penentuan kebijakan.

Karenanya, ia mendorong Balitbang dapat meningkatkan sumber daya manusianya, baik secara kualitas maupun kuantitas agar hasil risetnya dapat disajikan lebih matang dan siap saji dalam bentuk rekomendasi dan alternatif kebijakan bagi Kemenag.

“Penelitian Litbang Kementerian Agama perlu diorientasikan pada penelitian kebijakan,” kata Zainut Tauhid.

Menurut pria asal Jepara Jawa Tengah ini, Litbang memiliki peran yang sangat penting dan strategis dalam menjawab berbagai tantangan dan menggali potensi bagi laju perjalanan Kementerian Agama.

Dalam sambutan selaku tuan rumah, Kepala Badan (Kaban) Litbang Diklat Kemenag Abdurrahman Mas’ud menyambut baik acara tersebut. Secara khusus, ia menyebut ekspose hasil kelitbangan sebagai kegiatan unggulan instansi yang dipimpinnya.

“Meski secara langsung ini dilakukan unit teknis kami, yaitu BLA Jakarta, namun ini juga bisa disebut sebagai bagian dari kegiatan unggulan Balitbang Diklat,” kata Kaban.

Dalam laporannya, Kepala BLA Jakarta Nurudin Sulaiman mengatakan, kegiatan ini memamerkan berbagai produk hasil penelitian BLAJ, seperti Sistem Peringatan dan Respon Dini Konflik Keagamaan, Survei Indeks KUB dan Toleransi di Indonesia, dan Kerjasama Antarumat Beragama di Sumatera sebagai penelitian di bidang kehidupan keagamaan.

“Untuk hasil pengembangan di bidang ini meliputi Panduan Desa Model Kerukunan Panduan ASN dalam Sistem Peringatan dan Respon Dini Konflik Keagamaan,” kata Nurudin.

Adapun penelitian di Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan, lanjut dia, meliputi Pendidikan Anak-anak Eks Pelaku Tindak Pidana Terorisme, Indeks Karakter Peserta Didik pada Jenjang Pendidikan Menengah, Dampak Gawai Terhadap Perilaku Peserta
Didik Madrasah dan Isu-isu Aktual Pendidikan Agama.

“Hasil pengembangan di bidang ini meliputi Panduan Integrasi Madrasah Diniyah di Sekolah, Naskah Akademik Penegerian Raudhatul Athfal, Panduan Pendidikan Agama Berbasis Desa dan Madrasah Digital,” paparnya.

Ia menambahkan, adapun penelitian Bidang Lektur dan Khazanah Keagamaan, meliputi Eksplorasi dan Digitalisasi Naskah Lampung, Literasi Keagamaan Mahasiswa PAI di PTKIN, Nilai-nilai Pendidikan Agama dalam Tradisi Lisan Nusantara Bagian Barat Indonesia, dan Isu Aktual Bidang Lektur dan Khazanah Keagamaan.

“Hasil Pengembangan di Bidang Lektur dan Khazanah Keagamaan meliputi Katalog/Monograf Naskah Keagamaan Cirebon, Buku Cerita Rakyat Bagi Anak, dan Panduan Pengembangan Tradisi Lisan pada Madrasah di Provinsi Banten,” terang pria asal Banyuwangi Jawa Timur ini.

Hasil-hasil penelitian dan pengembangan BLAJ ini diharapkan dapat memberikan
kemanfaatan yang lebih luas bagi masyarakat, baik dalam bentuk informasi maupun kebijakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Anggota Komisi VIII DPR RI Iip Miftahul Khoiri. Kepala Balitbang Diklat Kemenag Abdurrahman Mas’ud, para Kepala BLA dan BDK se-Indonesia, dan sejumlah pejabat eselon 2 dan 3 di lingkungan Kemenag.

Penulis: Syakir NF
Editor: Musthofa Asrori