Wali Kota Semarang Siap Support Kegiatan Terkait Kiai Sholeh Darat
NU Online · Sabtu, 16 Juli 2016 | 00:01 WIB
Semarang, NU Online
Wali Kota Semarang, Jawa Tengah Hendrar Prihadi berkomitmen memberi dukungan (support) kegiatan yang terkait Kiai Sholeh Darat. Pria yang biasa disapa Mas Hendi ini mengatakan, Kiai Sholeh Darat adalah tokoh besar, ulama yang menjadi aset Kota Semarang sehingga sudah sepantasnya warga dan pemerintah Kota Semarang nguri-nguri peninggalan beliau termasuk melalui kegiatan pengajian Haul setiap tanggal 10 Syawal.
"Kiai Sholeh Darat adalah tokoh besar. Ulama besar yang jadi rujukan ilmu para ulama tokoh nasional. Pemkot Semarang siap memberi support selalu atas kegiatan terkait beliau karena Kiai Sholeh Darat adalah aset Kota Semarang," kata Hendi di hadapan ribuan hadirin saat dalam pengajian Haul ke-116 Kiai Sholeh Darat Darat di halaman Masjid Darat, Jum'at malam (15/7).
Ia mengajak masyarakat meneladani Kiai Sholeh Darat yang mengajarkan agama Islam dan membangun kedamaiaan. Hal itu menurutnya yang membuat Semarang sejak dulu hingga kini terjaga kondusivitasnya.
Peran Mbah Sholeh Darat, kata Hendi, sangat besar membawa nama baik Semarang sehingga banyak orang berdatangan di pesantren Darat. Banyak di antara santri Mbah Sholeh yang menjadi tokoh besar panutan umat. Di antaranya KH Hasyim Asy'ari pendiri Nahdlatul Ulama, KH Ahmad Dahlan pendiri Muhamadiyah, dan RA Kartini pahlawan pendidikan wanita.
"Karena peran besar Kiai Sholeh Darat, Semarang menjadi jujugan mencari ilmu. Ini menbawa nama baik kota Semarang. Kita jaga dan warisi amal baik Kiai Sholeh Darat itu," ajaknya.
Wali Kota yang hadir bersama camat Semarang Utara, Lurah Dadapsari dan beberapa pejabat Pemkot Semarang juga menyampaikan permohonan maaf lahir batin atas nama pribadi maupun pemerintah.
Dia meminta maaf atas kebijakan Pemkot yang kurang atau belum memberikan kebahagiaan untuk masyarakat atau yang tidak membuat warga berkenan.
"Dalam kesempatan haul yang ada suasana Syawal ini, saya atas nama pribadi dan pemerintah Kota Semarang memohon maaf lahir batin atas segala keputusan saya maupun kebijakan saya yang kurang atau tidak membat Bapak Ibu berkenan," ujarnya. (Ichwan/Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menyiapkan Bekal Akhirat Sebelum Datang Kematian
2
Menyelesaikan Polemik Nasab Ba'alawi di Indonesia
3
Khutbah Jumat: Tetap Tenang dan Berpikir jernih di Tengah Arus Teknologi Informasi
4
Resmi Dilantik, Berikut Susunan Lengkap Pengurus PP ISNU Masa Khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Perhatian Islam Terhadap Kesehatan Badan
6
Tuntutan Tak Diakomodasi, Sopir Truk Pasang Bendera One Piece di Momen Agustusan Nanti
Terkini
Lihat Semua