Wakil Rais ‘Aam PBNU Kritik Gerakan HTI dan FPI
NU Online · Ahad, 30 April 2017 | 07:32 WIB
Dalam Halaqah Alim Ulama NU yang digelar PWNU Kalimantan Barat di Pondok Pesantren Darul Ulum, Kubu Raya, Kalimantan Barat, Ahad (30/4/2017), Wakil Rais 'Aam PBNU, KH Miftahul Akhyar mengungkapkan perlunya kewaspadaan warga NU terhadap organisasi transnasional seperti HTI, Wahabi, Syiah, termasuk Jaulah.
"Kalau kita runut, kelompok ini adalah kelompok Khawarij. Karena mereka nolak madzhab," ujarnya.
Mengenai maraknya penolakan-penolakan terhadap kelompok tersebut, menurut Kiai Miftah adalah wajar. "Kalian datang melawan tradisi dan madzhab di Indonesia. Ingin membentuk madzhab dan akidah baru, secara frontal, jadi wajar ditolak," tandasnya.
Lebih lanjut, kata Kiai Miftah, penolakan terhadap kelompok transnasional ini semakin mengental lantaran kelompok tersebut juga ingin mengubah dasar negara RI, serta rajin menebar fitnah dan berita palsu.
Kebiasaan menebar kabar dusta tanpa tabayyun itu juga kerap dilakukan oleh FPI. Laskar bentukan Habib Rizieq itu, menurut Kiai Miftah, juga kurang melakukan tabayyun. Sehingga FPI juga mendapat penolakan di berbagai tempat, termasuk di Kalbar.
"Ini kritik saya terhadap FPI. Meski amar ma'ruf nahi munkar perlu diupayakan, tapi harus lebih santun. FPI juga sering bicara keras, menuduh kita (NU), tanpa tabayyun. Ini kekurangan FPI yang membuat banyak resistensi masyarakat," ungkapnya.
Kiai Miftah juga menyesalkan para pengurus FPI yang kurang selektif dalam rekrutmen anggotanya. Sehingga banyak anggota yang masuk berlatar belakang dendam dan menunggangi gerakan-gerakan FPI.
"Jadi banyak anggota FPI berlatar belakang tidak jelas. Sehingga malah menunggangi dan merusak citra FPI," ujarnya. Meski demikian, Kiai Miftah mengakui bahwa secara amaliah dan akidah, FPI serupa dengan NU. (Malik Mughni/Mahbib)
Terpopuler
1
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
2
Mendesak! Orientasi Akhlak Jalan Raya di Pesantren
3
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
4
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
5
LD PBNU Ungkap Fungsi Masjid dalam Membina Umat yang Ramah Lingkungan
6
Orang-Orang yang Terhormat, Novel Sastrawan NU yang Dianggap Berbahaya Rezim Soeharto
Terkini
Lihat Semua