Wagub Jatim: Kasus Sampang Jadi Pelajaran Semua Pihak
NU Online · Senin, 15 Oktober 2012 | 12:01 WIB
Jember, NU Online
Wakil Gubernur Jawa Timur H Saifullah Yusuf meminta para tokoh agama untuk tidak saling menyinggung kelompok lain dalam melaksanakan dakwahnya. Sebab, jika itu terjadi sangat potensial menimbulkan kekacauan bahkan kerusakaan berbau SARA.<>
“Kita tidak mentolerir dakwah yang menyinggung keyakinan kelompok lain,” tukasnya dalam acara Temu Wicara Wagub Jawa Timur bersama sejumlah elemen masyarakat di Padepokan HM. Arum Sabil, Tanggul, Jember, Ahad (14/10) malam.
Menurut Gus Ipul – sapaan akrabnya— kasus sampang dan peristiwa perusakan pesantren di Jember harus dijadikan pelajaran bagi semua pihak untuk berhati-hati dalam melaksanakan dakwahnya.
Dikatakannya, kasus Sampang bisa terjadi di mana-manna dan kapan saja jika tidak diantisipasi sedemikian rupa, lebih-lebih sekarang semua aliran dan faham bebas mausk ke Indonesia. Ia juga menyesalkan adanya pihak yang masih saja mengklaim kelompoknya paling benar dan menganggap kelompok lain salah.
“Ini kafir, itu bid’ah, ini haram dan sebagainya. Ya, lama-lama sedikit yang masuk surga. Lho kalau semua dikafirkan, kan cuma dia sendiri yang masuk surga,” kelakar Gus Ipul.
Untuk itu, lanjut Gus Ipul, pihaknya sudah menerbitkan sebuah Peraturan Gurbenur (Pergub) yang terkait dengan regulasi aliran-aliran itu. Salah satu point penting dalam Pergub itu adalah larangan menyinggung kelompok atau aliran lain.
Sementara itu, Ketua PCNU Jember, KH. Abdullah Syamsul Arifin menegaskan, pihaknya bersama sejumlah elemen masyarakat senantiasa memonitor perkembangan yang terjadi di lapangan terkait dengan issu-issu aliran. “Insyaallah, kami bersama MUI, FKUB dan sebagainya, kami bisa menjaga kondusifitas Jember,” jelasnya.
Seperti diketahui, selain kasus perusakan Pesantren Terbuka Robbany di Kecamatan Sumbersari, perseteruan antar kelompok aliran juga muncul di Kecamatan Puger. Bahkan di Puger, sudah dua kali nyaris terjadi bentrok, namun masih bisa dikendalikan. Ibarat api dalam sekam, jika tidak disiapkan air, suatu saat kasus Puger itu bisa melalap habis bangunan kerukunan yang telah ada.
“Makanya, kami pantau terus agar kita tidak telat antisipasi,” ungkapnya seraya menambahkan bahwa seminggu lagi pihaknya akan menyosialisasikan Pergub soal aliran itu.
Dalam pertemuan itu, selain kedua tokoh tersebut, hadir juga Wakil Ketua DPRD Jember, H. Miftahul Ulum, Ketua MUI Jember, Prof. Halim Subahar, Kapolres dan Dandim 0824 Jember serta sekitar 200 undangan.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor: Aryudi A. Razak
Terpopuler
1
Isi Akhir dan Awal Tahun Baru Hijriah dengan Baca Doa Ini
2
Istikmal, LF PBNU Umumkan Tahun Baru 1447 Hijriah Jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025
3
Data Awal Muharram 1447 H, Hilal Masih di Bawah Ufuk
4
Trump Meradang Usai Israel-Iran Tak Gubris Seruan Gencatan Senjata
5
3 Jenis Puasa Sunnah di Bulan Muharram
6
Menlu Iran ke Rusia, Putin Dukung Upaya Diplomasi
Terkini
Lihat Semua