Nasional

Ujian Lisan Calon Penerima Beasiswa Maroko Digelar di Kantor PBNU pada 5 Oktober 2023

Sel, 3 Oktober 2023 | 21:00 WIB

Ujian Lisan Calon Penerima Beasiswa Maroko Digelar di Kantor PBNU pada 5 Oktober 2023

Menara Masjid Koutoubia, Marrakesh, Maroko. (Foto: Tamami)

Jakarta, NU Online 

Ujian lisan untuk calon penerima beasiswa ke Maroko akan digelar di Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), pada Kamis (5/10/2023) pukul 13.00 WIB.


Kabar tersebut disampaikan Tim Seleksi Beasiswa PBNU-Maroko dari Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) PBNU Muhammad Iqbal menyusul informasi dari Kementerian Wakaf dan Urusan Agama Islam Kerajaan Maroko kepada Tim Seleksi Beasiswa PBNU-Maroko, Selasa (3/10/2023) hari ini.


Iqbal kemudian akan mengundang para peserta calon penerima beasiswa untuk segera ke Jakarta. Ia memastikan para calon penerima beasiswa itu akan diberikan fasilitas untuk menginap di Pesantren Al-Hikam, Depok, Jawa Barat.


"Sudah disiapkan penginapan di Al-Hikam Depok. Setelah itu akan dijemput oleh pihak RMI menuju Kantor PBNU," tutur Iqbal kepada NU Online


Ia menjelaskan, ujian akan dilangsungkan secara virtual tepat pada pukul 13.00 WIB sampai selesai dan akan diawasi langsung oleh pihak Kedutaan Besar Maroko untuk Indonesia yang akan datang ke Kantor PBNU.


Sebagai informasi, materi yang diujikan pada tes lisan dan wawancara meliputi hafalan Al-Qur’an, bahasa Arab, bahasa Prancis, dan pengetahuan Islam.


Untuk diketahui, program beasiswa PBNU-Maroko 2023 mencakup berbagai fasilitas. Di antaranya biaya kuliah, biaya tempat tinggal, uang makan, dan uang saku bulanan. 


Adapun daftar kampus yang ditawarkan pada program beasiswa PBNU-Maroko ini adalah Universitas Fatimah Al-Fihriyah (Fes, Maroko), Universitas Al-Qadi Al-Faqih Abdalla ben Said Al-Oujdi (Oujda, Maroko), Universitas Imam Nafi (Tanger, Maroko), Universitas Daarul Qur’an Imam Malik (Tetouan, Maroko), dan Institut Al-Hasan Al-Yusiy (Sefrou, Maroko).


Para peserta ujian lisan ini telah melewati sejumlah proses seleksi. Mereka telah mengikuti proses seleksi administrasi. Setelah lolos, mereka pun mengikuti tahap berikutnya, yaitu ujian lisan dan wawancara dengan panitia dari PBNU. Kemudian, peserta terpilih pun mengikuti program inkubasi.