Nasional

Tutup Kursus Singkat Tasawuf, Al-Tsaqafah Buka Pengajian Peradaban

NU Online  ·  Sabtu, 21 Desember 2013 | 16:00 WIB

Jakarta, NU Online
Pesantren Al-Tsaqafah asuhan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, acap disapa Kang Said, menyelenggarakan Pengajian Peradaban secara perdana, Sabtu (21/12). Bertajuk “Tasawuf sebagai Unsur Terpenting dalam Membangun Peradaban”, pengajian ini menutup rangkaian kursus singkat tasawuf dua hari sebelumnya, Kamis-Jumat  (19-20/12).
<>
Pengajian ini diharapkan berkontribusi dalam membangun karakter spiritual manusia agar tidak terjerumus pada budaya materialistik akut. Pengajian yang langsung diasih Kang Said, rencananya, diadakan rutin tiga bulan sekali, kata Ketua Panitia kursus singkat tasawuf Ashif Shofiyullah di pesantren Al-Tsaqafah, Cipedak Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu (21/12).

Sementara Ketua Pesantren Al-Tsaqafah H Idris Saleh menyatakan, tasawuf satu pilar terpenting dalam peradaban Islam sejak dulu hingga kini.

“Ibnu Kholdun dalam Muqaddimahnya mengungkapkan, peradaban umat Islam dibangun di atas fondasi ilmu pengetahuan. Berbagai disiplin ilmu menjadi fokus perhatian kaum muslimin. Salah satunya ilmu tasawuf,” ujar H Idris yang lulusan Universitas Dakwah Islam Tripoli Libya dalam sambutan pengajian.

Al-Tsaqfah mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu pengetahuan, baik agama maupun umum. Perhatian utama Al-Tsaqafah dalam hal itu adalah peningkatan keterampilan santri dalam mengaji teks-teks pengetahuan, baik membaca, memahami, maupun menghafal teks.

Di podium, Kang Said menjelaskan tasawuf sebagai dimensi interaksi manusia, baik sesama manusia maupun manusia dan Sang Pencipta. Jembatannya bernama akhlak yang mampu membentuk manusia menjadi makhluk yang beradab dan berbudaya.

“Akhlak berdimensi pembangunan peradaban manusia. Dari sini tumbuh adab dan budaya yang merupakan pembeda antara manusia dan binatang sehingga manusia diberi tanggung jawab membangun peradaban dunia oleh Allah SWT,” terang Kang Said.

Tasawuf, lanjut Kang Said di hadapan ratusan jamaah, menekankan aspek spiritual manusia. Disiplin ilmu ini mengajak manusia untuk membebaskan diri dari penghambaan materi dan pembebasan dari ketergantungan pada makhluk.

Singkatnya tasawuf itu mencari kebenaran sejati dan menjauhi kepalsuan duniawi, tegas Kiai Said yang lulusan Ummul Quro Mekah.

Pengajian peradaban perdana ini diisi pula dengan pementasan seni oleh para santri Al-Tsaqafah seperti Tari Indang, Tari Sirih Kuning, Pencak Silat, dan selawat Rasul yang diiringi gesekan biola. (Muhammad Sofwan/Alhafiz K)