Nasional

Tugas Apapun Tetaplah Junjung Trilogi PMII

NU Online  ·  Ahad, 27 Mei 2018 | 15:00 WIB

Tangerang Selatan, NU Online
Tak sedikit alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang telah berkiprah di tengah masyarakat, baik di lembaga struktural maupun non-struktural. Meskipun demikian, trilogi PMII yakni zikir, fikir, dan amal saleh, harus tetap dalam pegangan.

"Apapun tugasnya, tetap junjung trilogi PMII dan nilai-nilai akademis," kata alumni PMII Komisariat Fakultas Syariah dan Hukum (Komfaksyahum) Ciputat, Wahiduddin Adams.

Hal tersebut disampaikan saat memberikan nasihat pada acara Tasyakur Buka Puasa Bersama di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Ahad (27/5).

Wahidudin juga berpesan kepada para kader yang masih aktif agar bersiap menyongsong kesuksesan para alumni, baik di bidang politik, akademik, maupun hukum. Untuk mencapai hal itu, ia meminta para kader agar tetap menjaga keaktifannya di organisasi tanpa melupakan tugas wajibnya sebagai mahasiswa.

"Jangan lupa dengan tugas akademik saudara-saudara," kata Hakim Mahkamah Konstitusi itu.

Terakhir, ia menegaskan kepada seluruh kader agar tetap mempertahankan soliditas yang telah dibangun selama ini. "Tetap kuat, solid, dan berlanjut," pungka pria kelahiran Palembang 64 tahun lalu itu.

Ketua PMII Komfaksyahum Arif Fadilah mengatakan pertemuan tersebut sangat berharga mengingat kehadiran kader lintas generasi.

"Momen berharga bersilaturahim keluarga dari masa ke masa," katanya saat memberikan sambutan.

Selain itu, ia juga menyampaikan syukurnya atas amanah yang diberikan kepada kader terbaik PMII Komfaksyahum untuk kembali memimpin Pengurus Cabang PMII Ciputat setelah 20 tahun berlalu.

"Kita patut bersyukur sekarang kita diberikan amanah kembali melalui kader terbaik PMII Komfaksyahum untuk menjadi Ketua PC Cabang Ciputat setelah 20 tahun," ujarnya.

Sementara itu, Ketua terpilih PC PMII Ciputat Fahmi Dzakky menyebutkan bahwa PMII masih menjadi organisasi mahasiswa Islam terbesar di Indonesia. Meskipun demikian, ia menyatakan ada kekhawatiran di benaknya, yakni kemampuan untuk mengelola potensi dan menyebarkan kadernya.

"Kekhawatiran karena ketepatan potensi dan distribusi kader," kata Fahmi.

Untuk menutup kekhawatiran itu, ia mengajak seluruh kader PMII Komfaksyahum untuk saling bersinergi untuk memberikan seluruh kemampuannya untuk seluruh kader PMII. Ia akan fokus meningkatkan khazanah keilmuan dan akademisi para kader.

Selain itu, Fahmi juga bertekad untuk menghapus jejak radikal di bumi Ciputat. "PMII Cabang Ciputat menjadi pengawal utama yang membumihanguskan paham radikal," pungkasnya.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Direktur Sekolah Pascasarjana yang juga Rais Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Masykuri Abdillah, Ketua Jurusan Ilmu Hukum, Asep Syarifuddin dan para alumni PMII Komfaksyahum lainnya. (Syakir NF/Ibnu Nawawi)