Jakarta, NU Online
Kegiatan pulang kampung (mudik) yang menjadi tradisi masyarakat Indonesia dapat menumbuhkan nilai-nilai positif. Mudik bukan sekadar bertemu keluarga besar. Kegiatan mudik antara lain dapat membangun solidaritas yang kuat di kalangan muslim.
<>
Demikian dikatakan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj yang kerap disapa Kang Said usai pelepasan 33 rombongan bis mudik bareng PBNU di Kantor PBNU lantai tiga, jalan Kramat Raya nomor 164, Jakarta Pusat, Sabtu (3/8) sore.
“Selain mengobati kerinduan pada kampung halaman, tradisi mudik juga merekatkan kembali elemen-elemen sosial di kalangan umat Islam,” kata Kang Said.
Tradisi mudik orang Indonesia setiap perayaaan Idul Fithri tidak hanya menyasar solidaritas �kalangan muslim secara individu. Mudik juga dapat menjalin kembali silaturahmi antarorganisasi Islam, tambah Kang Said.
Silaturahmi dalam kegiatan mudik tahunan, sambung Kang Said, menemukan maknanya yang sangat luas. Dengan demikian perbedaan dan perselisihan baik antarindividu maupun antarormas Islam tidak lagi dipersoalkan.
Kecuali itu, mudik sendiri menjadi ruang nostalgia kampung halaman bagi para pemudik. Pada gilirannya, mudik akan menggerakkan para pemudik untuk turut serta memerhatikan dinamika kampungnya, tutup Kang Said.
Penulis: Alhafiz Kurniawan
Terpopuler
1
LF PBNU Rilis Data Hilal Jelang Rabiul Awal 1447 H
2
Istikmal, LF PBNU: 1 Rabiul Awal 1447 Jatuh pada Senin, Maulid Nabi 5 September
3
Rais Aam PBNU dan Sejumlah Kiai Terima Penghargaan dari Presiden Prabowo
4
NU Banten Membangkitkan Akar Rumput
5
IPNU-IPPNU dan PCINU Arab Saudi Dorong Tumbuhnya Tradisi Intelektual di Kalangan Pelajar
6
Dirut NU Online Dorong PCNU Kota Bekasi Perkuat Media dengan Ilmu Pengetahuan
Terkini
Lihat Semua