Tolak Ijazah Madrasah, Kapolres Sumenep Akhirnya Minta Maaf
NU Online · Selasa, 24 Juli 2012 | 08:35 WIB
Sumenep, NU Online
Kasus penolakan ijazah alumni Madrasah Aliyah (MA) 2 Annuqayah, Guluk-Guluk, oleh Polres Sumenep dalam seleksi penerimaan Brigadir Brimob dan Dalmas akhirnya berakhir damai. Selasa (24/7), Kapolres Sumenep AKBP Dirin mengakui kesalahan Panitia Pembantu Penerimaan Brigadir Brimob dan Dalmas Polres Sumenep.<>
“Dengan ini menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya,” kata Dirin dihadapan wartawan dan pengurus Pondok Pesantren Annuqayah.
Permintaan maaf atas salah tafsir terkait ijazah pondok pesantren disampaikan Kapolres Sumenep dalam jumpa pers disaksikan Ketua DPRD Sumenep KH Imam Hasyim, Kepala Kantor Kementrian Agama Sumenep H. Idham Chalid, Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Sumenep H Ata'ur Rahman dan anggota Polres Sumenep.
Sedangkan dari Pondok Pesantren Annuqayah, Ketua Yayasan Annuqayah KH Taufiqurrahman, Sekretaris PP Annuqayah K. M. Mushthafa, Bendahara PP. Annuqayah KH. Moh. Husnan A Nafi' dan beberapa alumni pondok pesantren Annuqayah.
Dirin berjanji, dalam penerimaan Pabanrim yang akan datang Polres Sumenep akan melibatkan Kantor Kementrian Agama Sumenep untuk meneliti ijazah. “Insya Allah tidak akan terulang lagi tahun yang akan datang,” harap Kapolres.
Bendahara Pondok Pesantren Annuqayah Moh Husnan A Nafi mengaku senang dengan keberanian Polres Sumenep untuk minta maaf dan mempertanggung jawabkan kesalahannya kepada publik.
Terjadinya penolakan ijazah Moh Azhari, alumni MA 2 Annuqayah, saat mendaftar Pabinrim, Pondok Pesantren Annuqayah meminta Polres Sumenep untuk minta maaf secara terbuka. “Karena ini sudah menjadi kasus nasional, kami minta Polres meminta maaf melalui tiga media massa nasional, tiga media massa elektronik nasional, dua media massa elektronik lokal dan minimal dua media massa lokal,” tutur Moh. Husnan A. Nafi.
Jika dalam dua hari tidak ada permintaan maaf yang dimuat di media, sesuai dengan arahan pengasuh PP. Annuqayah, pengurus akan melakukan konsultasi lebih lanjut kepada pusat.
“Kalau sudah dilakukan dan dimuat di media kami anggap selesai,” katanya kepada wartawan.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor: Moh. Kamil Akhyari
Terpopuler
1
Innalillahi, Nyai Nafisah Ali Maksum, Pengasuh Pesantren Krapyak Meninggal Dunia
2
Keutamaan Bulan Muharram dan Amalan Paling Utama di Dalamnya
3
Innalillahi, Buya Bagindo Leter Ulama NU Minang Meninggal Dunia dalam Usia 91 Tahun
4
Sosok Nabi Daniel, Utusan Allah yang Dimakamkan di Era Umar Bin Khattab
5
Waketum PBNU Jelaskan Keistimewaan Belajar di Pesantren dengan Sanad
6
Khutbah Jumat: Menyadari Hakikat Harta dan Mengelolanya dengan Baik
Terkini
Lihat Semua